ASPEK BIOLOGI TRIHEKSIFENIDIL DI BIDANG PSIKIATRI
Abstract
Triheksifenidil adalah obat yang sering digunakan apabila didapatkan sindroma ekstrapiramidal akibat penggunaan antipsikotik. Triheksifenidil merupakan antikolinergik yang mempunyai efek sentral lebih kuat daripada perifer. Triheksifenidil bekerja melalui neuron dopaminergik.Mekanisme kerjanya meningkatkan pelepasan dopamin dari vesikel prasinaptik, penghambatan ambilan kembali dopamin ke dalam terminal saraf prasinaptik atau menimbulkan suatu efek agonis pada reseptor dopamin pascasinaptik.Triheksifenidil sebagai terapi efek samping esktrapiramidal yang diinduksi oleh antipsikotik dan obat-obatan sistem saraf sentral, seperti akathisia, distonia, dan pseudoparkinsonism (tremor, rigiditas, akinesia) dan sindroma ekstrapiramidal (EPS). Penurunan dosis antipsikotik merupakan langkah pertama yang dilakukan jika terjadi efek samping sindroma ekstrapiramidal. Obat antikolinergik contohnya: triheksifenidil, benztropin, sulfas atropin, dan difenhidramin injeksi intra muskular atau intra vena diberikan jika langkah pertama tidak dapat menanggulangi efek samping tersebut. Obat yang paling sering digunakan adalah triheksifenidil dengan dosis 3 kali 2 mg per hari. Penggantian antipsikotik merupakan langkah terakhir jika dengan kedua langkah sebelumnya tidak berhasil menanggulangi efek samping ekstrapiramidal yang terjadi. [MEDICINA 2014;45:88-92]