PERBEDAAN OSMOLALITAS DAN pH DARAH PADA TINDAKAN TRANSURETHRAL RESECTION OF PROSTATE (TURP) YANG DIBERIKAN NATRIUM LAKTAT HIPERTONIK 3 ML/KGBB DENGAN NATRIUM KLORIDA 0,9% 3 ML/KGBB

  • Srinami Dewi
  • Made Gede Widnyana
  • Wayan Suranadi

Abstract

Transurethral resection of prostate (TURP) merupakan prosedur baku  dalam  penatalaksanaan
hiperplasia prostat yang disertai retensi urin akut berulang atau kronis. Tindakan ini dikerjakan
dengan fasilitas air sebagai cairan irigasi. Salah satu komplikasi tindakan ini dikenal sebagai sindrom
TURP.  Kelebihan cairan intravaskular karena absorbsi cairan irigasi akan mengakibatkan terjadinya
hiponatremia dilusional yang akan menurunkan  osmolalitas plasma. Perubahan kadar Na
dan Lac
dapat mengakibatkan terjadinya gangguan keseimbangan asam basa yaitu asidosis
metabolik. Penelitian ini merupakan uji klinik, melibatkan 22 pasien dewasa dengan status fisik
ASA II-III, yang menjalani operasi elektif TURP di ruang Instalasi Bedah Sentral (IBS) RSUP Sanglah
Denpasar dengan anestesi regional dan menggunakan air sebagai fasilitas cairan irigasinya.  Sebelum
tindakan TURP, saat mulai puasa, pasien diberikan cairan ringer dextrose 40 ml/kgBB/hari,
sesampainya di kamar persiapan IBS dilanjutkan diberikan cairan ringer laktat 10 ml/kgBB.
Randomisasi blok dilakukan untuk alokasi subyek ke dalam dua kelompok yaitu  kelompok NLH
(kelompok perlakuan) yang mendapatkan cairan awal natrium laktat hipertonik 3 ml/kgBB dan
-
kelompok NaCl (kelompok kontrol) yang mendapatkan cairan awal natrium klorida 0,9% 3 ml/kgBB.
Dilakukan pemeriksaan osmolalitas dan pH darah sebelum, selama, dan sesudah tindakan TURP.
Hasil penelitian mendapatkan perbedaan osmolalitas darah antara kelompok NLH dengan kelompok
NaCl pada saat pra-operasi, durante operasi, dan pasca-operasi dengan nilai 285,3248 vs 283,3205,
P= 0,0028;  287,0259 vs  284,6813, P= 0,045; dan  288,7668 vs 285,9444, P= 0,033. Juga terdapat
perbedaan nilai pH darah antara kelompok NLH dengan kelompok NaCl  pada saat pra-operasi,
durante operasi dan post-operasi dengan nilai 7,4864 (0,7018) vs 7,4055 (0,5646), P= 0,07;  7,4636
(0,02976) vs  7,4318 (0,03945), P= 0,045; dan 7,4791 (0,03727) vs 7,4327 (0,5569), P= 0,033. Status
hemodinamik lebih baik pada kelompok NLH. Enam dari 11 pasien pada kelompok NaCl mengalami
hipotensi dan membutuhkan lebih banyak efedrin intravena  sedangkan pada kelompok NLH hanya 2
pasien. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemberian cairan awal natrium laktat
hipertonik lebih efektif dalam mempertahankan osmolalitas dan pH darah dibandingkan cairan natrium
klorida 0,9% pada tindakan TURP yang menggunakan air sebagai fasilitas cairan irigasi.

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biographies

Srinami Dewi
Bagian/ SMF Anestesiologi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/
Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah
Made Gede Widnyana
Bagian/ SMF Anestesiologi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/
Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah
Wayan Suranadi
Bagian/ SMF Anestesiologi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/
Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah
How to Cite
DEWI, Srinami; WIDNYANA, Made Gede; SURANADI, Wayan. PERBEDAAN OSMOLALITAS DAN pH DARAH PADA TINDAKAN TRANSURETHRAL RESECTION OF PROSTATE (TURP) YANG DIBERIKAN NATRIUM LAKTAT HIPERTONIK 3 ML/KGBB DENGAN NATRIUM KLORIDA 0,9% 3 ML/KGBB. Medicina, [S.l.], v. 44, n. 3, dec. 2014. ISSN 2540-8321. Available at: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/medicina/article/view/11056>. Date accessed: 21 nov. 2024.

Keywords

TURP, natrium laktat hipertonik, natrium klorida 0,9%, osmolalitas, pH darah