Eksistensi Pura Taman Sari di Kelurahan Kampung Baru Kecamatan Buleleng dalam Konteks Komunikasi Budaya.
Abstract
Penelitian ini mengkaji mengenai eksistensi Pura Taman Sari, struktur dari Pura Taman Sari, dan hubungan komunikasi antar umat beragama di Pura Taman Sari Kelurahan Kampung Baru Kecamatan Buleleng (Kajian Komunikasi Budaya Hindu). Jenis penelitian yang dipergunakan adalah dengan penelitian kualitatif, untuk menentukan informan menggunakan metode purposive snowball di mana data dikumpulkan melalui observasi, wawancara yang mendalam, dan dokumentasi. Keabsahan data diperiksa dengan teknik triangulasi. Pura Taman Sari dari sejak berdiri sampai sekarang masih eksis sesuai dengan teori struktural fungsional. Struktur pura mengikuti konsep Tri Mandala, yaitu nista mandala, madya mandala, dan utama mandala. Pura Taman Sari memiliki beberapa fungsi, yaitu: fungsi agama, fungsi religi, fungsi moral, fungsi budaya, dan fungsi sosial. Pura Taman Sari memiliki makna secara teologis, estetika, dan makna kesejahteraan. Untuk prosesi pelaksanaan piodalan dapat dijelaskan bahwa piodalan dilaksanakan setahun sekali yaitu pada Purnama Kalima. Teori komunikasi Lasswell juga banyak diterapkan hampir di setiap kegiatan/interaksi antara jro mangku, panitia, prajuru, dan krama pamaksan pura dengan umat non-Hindu yang dilakukan secara langsung maupun melalui media sosial. Dari semua tahapan prosesi piodalan maupun dalam kehidupan sehari-hari di sekitar pura, ditemukan beberapa kegiatan atau interaksi sosial relegius yang sesuai dengan teori komunikasi budaya Hindu, seperti misalnya implementasi teori komunikasi antar kelompok terhadap aktivitas persembahyangan umat beragama Hindu dengan nonHindu yang “khusuk dan hidmat”.
Kata kunci: Eksistensi, Struktur dari Pura Taman Sari, dan Komunikasi Budaya Hindu.