ANALISIS YURIDIS TERHADAP SENGKETA MEREK TERKENAL (STUDI KASUS MEREK HOT STAR INDONESIA VS TAIWAN)

  • Alif Ridzki Fadhila Fakultas Hukum, Universitas Udayana
  • I Putu Sudarma Sumadi Fakultas Hukum, Universitas Udayana

Abstract

Tujuan utama studi ini ialah menganalisis makna yuridis PMA No. 891 K/Pdt.Sus-HKI/2019 jo. Putusan Pengadilan Niaga No. 66/Pdt.Sus-Merek/2018/PN Niaga Jkt. Pst., serta kesesuaian putusan tersebut dengan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2016 tentang Merek dan Indikasi Geografis. Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian normatif dengan sumber hukum primer berupa Undang-undang Nomor 20 Tahun 2016 tentang Merek dan Indikasi Geografis, Putusan PN Niaga No. 66/Pdt.Sus-Merek/2018/PN Niaga Jkt. Pst, dan Putusan MA Nomor 891 K/Pdt.Sus-HKI/2019. Hasilnya menunjukkan bahwa Majelis Hakim dalam PMA No. 891 K/Pdt.Sus-HKI/2019 mempertimbangkan kriteria-kriteria berikut dalam mengambil keputusan menolak permohonan kasasi: Dibuktikan merek penggugat, HOT STAR, adalah merek terkenal, Merek HOT STAR milik tergugat yang terdaftar memiliki persamaan pada pokoknya dengan merek HOT STAR milik penggugat, Tergugat dibuktikan mempunyai niat mencontoh, meniru merek Penggugat yang sudah populer (terkenal) itu, pada dasarnya mencerminkan kebijaksanaan dalam rangka mewujudkan keadilan yang salah satu dalilnya adalah memberikan atau menetapkan hak bagi subyek hukum yang benar-benar berhak. Kesesuaian antara fakta yang terjadi dengan norma-norma hukum yang diterapkan menunjukkan putusan hakim yang bersangkutan sudah memenuhi aspek-aspek keadilan, kepastian hukum, dan kemanfaatan. Aspek kemanfaatan terpenuhi mengingat dalam putusan hakim tersebut secara implisit terdapat upaya memajukan efisiensi hukum atau ketepatgunaan hukum atau kesesuaian hukum.


This research aims to analyze the juridical meaning of the judge's considerations in the Supreme Court Decision Number 891 K/Pdt.Sus-HKI/2019 in conjunction with the Commercial Court Decision Number 66/Pdt.Sus-Merek/2018/PN Niaga Jkt. Pst and to determine the compatibility of the judge's decision with Law Number 20 of 2016 on Trademarks and Geographical Indications. This research uses a normative legal research method with primary legal materials such as Law Number 20 of 2016 on Trademarks and Geographical Indications, Commercial Court Decision Number 66/Pdt.Sus-Merek/2018/PN Niaga Jkt. Pst, and Supreme Court Decision Number 891 K/Pdt.Sus-HKI/2019 as its sources. The research results show that the considerations of the Judges' Panel in rejecting the cassation request in Supreme Court Decision Number 891 K/Pdt.Sus-HKI/2019 include: the plaintiff's HOT STAR trademark is proven to be famous, the defendant's registered HOT STAR trademark has substantial similarity with the plaintiff's HOT STAR trademark, and the defendant is proven to have the intention to copy or imitate the well-known plaintiff's trademark. Essentially, this reflects the wisdom in pursuit of justice, one of the principles being to grant or establish rights to the party who truly deserves it. The alignment between the factual events and the legal norms applied indicates that the judge's decision meets the aspects of justice, legal certainty, and utility. The utility aspect is fulfilled as the judge's decision implicitly aims to promote legal efficiency, appropriateness, and conformity with the law.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2023-11-24
How to Cite
FADHILA, Alif Ridzki; SUMADI, I Putu Sudarma. ANALISIS YURIDIS TERHADAP SENGKETA MEREK TERKENAL (STUDI KASUS MEREK HOT STAR INDONESIA VS TAIWAN). Kertha Desa, [S.l.], v. 11, n. 8, p. 3055-3065, nov. 2023. Available at: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/kerthadesa/article/view/108776>. Date accessed: 21 nov. 2024.
Section
Articles