IDENTIFIKASI POLA SOSIO-KULTURAL NYEGARA GUNUNG DI BALI UTARA (DALAM PERSPEKTIF TRIHITA KARANA)

  • I Made Pageh dan Ida Bagus Rai Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melakukan identifikasibudaya nyegara-gunung di Bali Utara, untuk dapatdijadikan payung penelitian, pengabdian masyarakat danpengembangan Lembaga Pusat kajian Budaya UndikshaSingaraja. Penelitian menggunakan pendekatan kajianbudaya (cultural studies) sehingga terasa mengigit danmungkin sangat berbeda dengan studi budaya yangmenggunakan pendekatan struktural fungsional dalamstudi budaya. Data dikumpulkan menggunakan langkahlangkahpenelitian ilmu sosial budaya, dianalisis dan dibuatfakta baru untuk menumbuhkan daya kritis di kalanganpembacanya. Teori “eko-sosio-relegius” (nyegara-gunungdan trihita karana) dikaitkan dengan sejarah dan kehidupantradisi yang menjadi pola budaya di Bali Utara.Hasil penelitian menemukan banyak pola budaya secarakritis dapat diteliti dan dijadikan tema penelitian untukmenghasilkan paket wisata nyegara-gunung di Bali Utara.Klasifikasi wilayah menggunakan pikiran Grader (1930-an) yang membagi Bali Utara menjadi tiga bagian yaituBuleleng Timur-Tengah dan Barat, dengan menjadikanPura Segara (Ratu Ayu Syahbandar) sebagai patokandikaitkan dengan derah hulunya dan daerah kekuasaannyasecara tradisional. Tampak pola budayanya terkait denganritual wali dalam tradisi nyegara gunung di Bali Utara,terutama di Buleleng Timur dan Tengah. Relasi kuasa dimasa lalu sangat kental dalam tradisi nyegara-gunung itu.Di Buleleng Barat ditemukan ada desa tanpa memilikipalemahan (Sumberklampok), dengan demikian dapatdijadikan kasus bahwa ada desa yang tidak berdasarkan Trihita Karana, karena tanahnya terkait dengan kontrakerfach zaman Belanda dan berlanjut sampai erakemerdekaan ini. Hutan Bali barat sebagai daerah HuluBuleleng Barat dan Negara sudah tidak dapat dikatakansebagai Taman Hutan Bali Barat lagi karena telah dirambaholeh manusia pascareformasi, yang butuh perhatian semuapihak. Identifikasi ini baru hanya yang terkait denganbudaya nyegara-gunung sehingga hanya sebagian kecilnyasaja, sedangkan tema yang lainnya masih butuh penelitianlebih lanjut. Besar harapan kami agar hasil penelitian inidapat dijadikan penelitian payung di Pusat kajian Budayadi bawah naungan Lemlit Undiksha.

Downloads

Download data is not yet available.
How to Cite
RAI, I Made Pageh dan Ida Bagus. IDENTIFIKASI POLA SOSIO-KULTURAL NYEGARA GUNUNG DI BALI UTARA (DALAM PERSPEKTIF TRIHITA KARANA). E-Jurnal Kajian Budaya (Online Journal of Cultural Studies), [S.l.], v. 10, n. 20, june 2015. ISSN 2302-7304. Available at: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/kajian/article/view/13870>. Date accessed: 29 apr. 2024.
Section
Articles

Keywords

Sosio-Kultural, Nyegara-Gunung, Trihita Karana