PENGUATAN EFIKASI DIRI MELALUI DOLANAN DRAMA PADA ANAK DENGAN DISABILITAS FISIK

I. A. Susanti; N. M. L. Prihartini; K. R. Agnesia; N.M. S. Dharmayanti; N. W. D. D. Hariani; N. N. P. Diastuti; P. A. S. Utami

doi:10.24843/BUM.2021.v20.i04.p08

I. A. Susanti Program Studi Sarjana Ilmu Keperawatan dan Profesi Ners, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana
N. M. L. Prihartini Program Studi Sarjana Ilmu Keperawatan dan Profesi Ners, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana
K. R. Agnesia Program Studi Sarjana Ilmu Keperawatan dan Profesi Ners, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana
N.M. S. Dharmayanti Universitas Udayana
N. W. D. D. Hariani Program Studi Sarjana Ilmu Keperawatan dan Profesi Ners, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana
N. N. P. Diastuti Program Studi Sarjana Ilmu Keperawatan dan Profesi Ners, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana
P. A. S. Utami Program Studi Sarjana Ilmu Keperawatan dan Profesi Ners, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

##plugins.pubIds.doi.readerDisplayName## https://doi.org/10.24843/BUM.2021.v20.i04.p08

Abstrak

Anak berkebutuhan khusus seperti disabilitas fisik merupakan anak-anak yang memiliki hambatan perkembangan dan hambatan belajar. Permasalahan yang sering dihadapi adalah rendahnya efikasi diri sehingga mempengaruhi kemampuan berinteraksi dan bersosialisasi dengan lingkungan dan pergaulan sehari-harinya. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah mengembangkan program untuk memfasilitasi interaksi anak disabilitas fisik netra dengan anak non-disabilitas melalui dolanan drama berbasis teori interaksi simbolik guna menguatkan efikasi diri. Metode yang digunakan adalah dolanan atau permainan tradisional yang dipadukan dengan edukasi dalam sebuah drama. Dolanan dan drama dimainkan oleh anak-anak penyandang disabilitas dari SLB N 1 Denpasar. Metode pelaksanaan program dibagi menjadi tujuh tahapan yaitu orientasi, pemilihan peran dan lagu, pelatihan babak pertama, pelatihan babak kedua, pelatihan babak ketiga, pementasan dan evaluasi. Hasil yang dicapai berupa tersusunnya buku panduan aktivitas dan video tutorial pelaksanaan kegiatan yang dapat digunakan secara luas oleh masyarakat sebagai metode pembelajaran untuk menguatkan interaksi dan efikasi diri anak disabilitas fisik netra. Efikasi diri pada anak dengan penyandang disabilitas fisik dapat dilatih dan dikembangkan dengan memperkuat interaksi dengan anak nondisabilitas melalui drama dan dolanan

##plugins.generic.usageStats.downloads##

##plugins.generic.usageStats.noStats##

Referensi

Bailey, S (2016). Dissolving the stigma of disability through drama therapy: A case study of an integrated
classroom approach to addressing stigmatization by pre-professional health care students. Drama
Therapy Review, 2(1), 65–78.
Desiningrum, D. R (2016). Psikologi Anak Berkebutuhan Khusus. In Psikosain.
Fernández-Aguayo, S., & Pino-Juste, M (2018). Drama therapy and theater as an intervention tool:
Bibliometric analysis of programs based on drama therapy and theater. Arts in Psychotherapy, 59, 83–
93.
Fitriatun, E (2016). Pengaruh self-efficacy dengan sikap guru terhadap inklusi (Study Regresi pada Guru
Sekolah Inklusi di Kota Mataram). JUPE: Jurnal Pendidikan Mandala, 1(1), 32–35.
Jatisunda, M. G (2017). Hubungan self-efficacy siswa SMP dengan kemampuan pemecahan masalah
matematis. Jurnal THEOREMS (The Original Research of Mathematics), 1(2).
Kementrian Kesehatan RI. (2019). InfoDATIN : Disabilitas. Pusat Data dan Informasi. Kemenkes RI.
Maftuhin, A (2016). Mengikat makna diskriminasi: Penyandang cacat, difabel, dan Penyandang disabilitas.
INKLUSI: Journal of Disability Studies, 3(12), 139–162.
Nugraha, F., & Hendrawan, B (2019). Pengembangan Karakter Efikasi diri pada Siswa Berkebutuhan Khusus
Melalui Pembelajaran Self Regulated Learning. Early Childhood: Jurnal Pendidikan, 3(2), 40–45.
Pratiwi, C. N., & Wahyudi, A (2019). Diskriminasi Penyandang Disabilitas Di Sekolah Inklusi (Studi tentang
Siswa Disabilitas di Sekolah Inklusi SDN Sidosermo 1 Surabaya). Paradigma, 7(2).
Riskesdas, K (2018). Hasil Utama Riset Kesehata Dasar (RISKESDAS). Journal of Physics A: Mathematical
and Theoretical, 44(8), 1–200.
Setyawati, M (2017). Daya juang menghadapi diskriminasi kerja pada penyandang tunadaksa. Jurnal
Psikoborneo, 5, 59–61.
Virlia, S., & Wijaya, A (2015). Penerimaan diri pada penyandang tunadaksa. In Seminar Psikologi Dan
Kemanusiaan Pscyhology Forum UMM, 372–377.
Wahyuni, R. P (2015). Rancangan Intervensi Efikasi diri Pada Remaja Penyandang Disabilitas Daksa.
Universitas Padjadjaran.