PENINGKATAN KUALITAS HIDUP LANSIA MELALUI PELAYANAN KESEHATAN DAN EDUKASI KESEHATAN SECARA PERSONAL PADA LANSIA DI BANJAR PAYANGAN DESA, PAYANGAN, GIANYAR
Abstrak
ABSTRAK
Lanjut usia adalah seseorang yang usianya mencapai 60 tahun ke atas. Dengan bertambahnya umur lansia terjadi proses penuaan yang dapat menimbulkan permasalahan kesehatan. Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini dilakukan di Banjar Payangan Desa, Desa Melinggih, Kecamatan Payangan, Kabupaten Gianyar, dengan sasarannya semua lansia yang ada di banjar tersebut. Tujuan pengabdian ini adalah dengan dilakukan pelayanan kesehatan kepada lansia di Banjar Payangan Desa, dapat mewujudkan lansia yang sehat, berkualitas, dan produktif di masa tuanya. Metode pengabdian yang dilakukan tidak hanya memberikan pelayanan pada upaya kuratif, melainkan juga menitikberatkan pada upaya promotif dan preventif yang dilakukan dengan pemberian konseling kesehatan secara personal. Kegiatan dilakukan dengan memeriksa kesehatan lansia oleh tim dokter dari Departemen Parasitologi Fakultas Kedokteran UNUD seperti pengecekan tekanan darah, nadi, suhu badan dan kadar gula darah serta memberikan pengobatan bagi yang sakit dan memberikan vitamin untuk menjaga kesehatan para lansia. Hasil kegiatan ini adalah semua lansia yang tercatat ke dalam lansia Werda Kusuma di Banjar Payangan Desa sebanyak 106 orang. Semua lansia mendapat pemeriksaan kesehatan dengan hasil didapatkan dominan penyakit yang diderita lansia di banjar tersebut adalah hipertensi (37/106) 34,91% dan arthritis (31/106) 29,24%. Dengan dilakukannya berbagai pelayanan kesehatan tersebut, diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup lansia di Banjar Payangan Desa.
Kata kunci : pelayanan kesehatan, lansia, kualitas hidup, edukasi
##plugins.generic.usageStats.downloads##
Referensi
Badan Pusat Statistik (BPS). (2011). Statistik penduduk lanjut usia Indonesia 2011. Jakarta: Badan Pusat Statistik.
Bestari, B.K, Wati, D.N.K. (2016) PENYAKIT KRONIS LEBIH DARI SATU MENIMBULKAN PENINGKATAN PERASAAN CEMAS PADA LANSIA DI KECAMATAN CIBINONG. Jurnal Keperawatan Indonesia, Volume 19 No.1, hal 49-54
Lubkin, I.M., & Larsen, P.D. (2006). Chronic illness: Impact and interventions (6th Ed.). USA: Jones and Bartlett Publishers Inc.
Qonitah, N., Isfandiari M.S. ( 2015) . HUBUNGAN ANTARA IMT DAN KEMANDIRIAN FISIK DENGAN GANGGUAN MENTAL EMOSIONAL PADA LANSIA. Jurnal Berkala Epidemiologi, Vol. 3, No. 1, hal 1–11
Ralph, N.L., Mielenz, T.J., Parton, H., Flatley, A., & Thorpe, L.E. (2013). Multiple chronic conditions and limitations in activities of daily living in a community-based sample of older adults in new york city, 2009. Preventing Chronic Disease, 10. DOI: http://dx.doi. org/10.5888/pcd10.130159.
Smeltzer, S. C., Bare, B. G. (2002). Buku ajar keperawatan medical bedah Brunner & Suddarth (Edisi 8, Volume 1). (Agung Waluyo, I. Made Karyasa, Julia, H.Y. Kuncara, & Yasmin Asih, Penerjemah). Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC
Stuart, L. (2013). Principles and practice of psychiatric nursing (10th Ed.). St. Louis: Mosby Elsevier
Turner, J., & Kelly, B. (2000). Emotional dimensions of chronic disease. Western journal of medicine, 172 (2), 124–128.
World Health Organization (WHO). (2014). Noncommunicable diseases. Diperoleh dari http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs355/en/...
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.