PENGOMPOSAN SEBAGAI SARANA PENINGKATAN ECOLITERACY DAN KEWIRAUSAHAAN SISWA
Abstract
Pengelolaan sampah yang baik dapat dimulai dari lingkungan terkecil yaitu rumah tangga atau sekolah. Untuk mengurangi masalah sampah organik, sampah tersebut dapat diolah menjadi kompos, sehingga sampah tidak hanya dibuang tetapi dapat memiliki nilai guna. Pengetahuan tentang teknik pengomposan dapat diberikan kepada siswa sekolah yang nantinya dapat menjadi agen penyebar pengelolaan sampah organik di lingkungan terdekatnya. Kemampuan siswa yang berhubungan dengan lingkungan alam sekitarnya disebut ecoliteracy atau kecerdasan ekologi. SMAN 1 Bangli memiliki Pokja Sampah yang diketuai oleh seorang guru dan beranggotakan siswa SMA wakil dari tiap kelas, namun teknik pengomposan sederhana dengan metode keranjang Takakura belum dikuasai. Kegiatan ini bertujuan melatih siswa SMAN 1 Bangli melakukan pengomposan sederhana dengan teknik keranjang Takakura serta menumbuhkan jiwa wirausaha melalui pengomposan. Kegiatan berlangsung lancar dan dihadiri oleh 8 siswa, kepala sekolah SMAN 1 Bangli, 1 guru pembina Pokja Sampah, dan 2 orang guru lainnya. Kegiatan terdiri dari penyampaian teori dan praktik pengomposan. Dari hasil kegiatan diperoleh kompos dengan kualitas cukup baik, bertekstur gembur seperti tanah dan tidak berbau.
Downloads
References
Ambarwati dan S. Darnoto (2017), Pakom Daur Ulang Sampah Anorganik Di Desa Ngadirejo, Kartasura, Sukoharjo. Warta LPPM Vol. 20, pp. 83-93
Asteria, D. dan H. Heruman (2016), Bank Sampah Sebagai Alternatif Strategi Pengelolaan Berbasis Masyarakat di Tasikmalaya, J. Manusia Dan Lingkungan Vol. 23, pp. 136-141. doi.org/10.22146/jml.18783
Fagan, R. (2006), Counseling and Treating Adolescents with Alcohol and Other Substance Use Problems and Their Family, The Family Journal Vol. 14, pp. 326-333
Goleman, D. (2010), Ecological Intelligence: Mengungkap Rahasia di Balik Produk-Produk yang Kita Beli. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Karlina F., I.N.S. Degeng dan A. Amirudin (2017), Ecoliteracy Siswa SD Dalam Kegiatan Pengelolaan Sampah Melalui Group Investigation Berbasis Outdoor Study, Jurnal Pendidikan Vol. 2, pp. 991-1002.
Kusuma, A.P.M., D. Biyantoro dan Margono (2017), Pengaruh Penambahan EM-4 dan Molasses terhadap Proses Composting Campuran Daun Angsana (Pterocarpus indicun) dan Akasia (Acasia auriculiformis), Jurnal Rekayasa Proses Vol. 11, pp.19-23. doi.org/10.22146/jrekpros.19145
Putro, K.Z. (2017), Memahami Ciri dan Tugas Perkembangan Masa Remaja, Aplikasia Vol. 17, pp. 25-32
Rahmadiani, S. Utaya dan S. Bachri (2019), Ecological Literacy Siswa SMA Adiwiyata dan Non Adiwiyata, Jurnal Pendidikan Vol. 4, pp. 499-503
Selomo, M., A.B. Birawida, A. Mallongi dan Muammar (2016), Bank Sampah sebagai salah satu Solusi penanganan Sampah di Kota Makasar, Jurnal MKMI, Vol. 12, pp. 232-240
Utami, E. (2013), Buku Panduan Sistem Bank Sampah dan 10 Kisah Sukses. Yayasan Unilever Indonesia, Jakarta.
Utomo, P.B. dan J. Nurdiana (2018), Evaluasi Pembuatan Kompos Organik Dengan Menggunakan Metode Hot Composting, Jurnal Teknologi Lingkungan, Vol. 2, pp. 28-32
Zulkarnain M., B. Prasetya dan Soemarno (2013), Pengaruh Kompos, Pupuk Kandang, dan Custom-Bio terhadap Sifat Tanah Pertumbuhan dan Hasil Tebu (Saccharum officinarum L.) pada Entisol di Kebun Ngrangkah-Pawon, Kediri, Indonesian Green Technology Journal. Vol. 2, pp. 45-52
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.