PROGRAM LAWAR MERAH BEBAS CACINGAN BAGI MASYARAKAT DESA ADAT

  • L.G.M. Gutama Universitas Udayana
  • A. Salim Universitas Udayana
  • N.M. Jaya Universitas Udayana
  • I.K. Suyasa Universitas Udayana
  • M.R.S. Devinta Universitas Udayana
  • I.A.I. Wahyuniari Universitas Udayana

Abstract

Penyakit infeksi cacingan khususnya disebabkan oleh cacing pita Taenia solium (taeniasis) masih ditemukan di Indonesia hingga saat ini. Prevalensi taeniasis terbesar se-Provinsi Bali terletak di Kabupaten Karangasem. Taeniasis dapat terjadi jika masyarakat mengonsumsi daging babi yang terinfeksi Taenia solium, salah satunya lawar merah yang merupakan makanan khas Bali. Masyarakat Karangasem yang masih kental dengan tradisi makan lawar merah berisiko tinggi mengalami taeniasis apabila proses pembuatan lawar merah tidak dilakukan dengan baik dan benar. Program edukasi kepada masyarakat dibuat guna mencegah penyakit cacingan karena proses pembuatan yang kurang tepat. Metode yang diterapkan yaitu memberikan wawasan ilmu kesehatan mengenai taeniasis dan bagaimana cara membuat lawar merah yang bebas cacingan. Hasil menunjukkan bahwa program ini menarik perhatian masyarakat, mampu diikuti, dan bisa dimengerti masyarakat. Program ini juga telah direkomendasikan kepada kepala banjar dinas untuk dijadikan kebiasaan baru dalam memasak lawar merah.


Kata kunci: Cacingan, Edukasi, Lawar merah, Masyarakat, Taeniasis.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2021-12-13
How to Cite
GUTAMA, L.G.M. et al. PROGRAM LAWAR MERAH BEBAS CACINGAN BAGI MASYARAKAT DESA ADAT. Buletin Udayana Mengabdi, [S.l.], v. 20, n. 3, p. 195-199, dec. 2021. ISSN 2654-9964. Available at: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/jum/article/view/65280>. Date accessed: 21 nov. 2024. doi: https://doi.org/10.24843/BUM.2021.v20.i03.p02.