PROGRAM LAWAR MERAH BEBAS CACINGAN BAGI MASYARAKAT DESA ADAT
Abstract
Penyakit infeksi cacingan khususnya disebabkan oleh cacing pita Taenia solium (taeniasis) masih ditemukan di Indonesia hingga saat ini. Prevalensi taeniasis terbesar se-Provinsi Bali terletak di Kabupaten Karangasem. Taeniasis dapat terjadi jika masyarakat mengonsumsi daging babi yang terinfeksi Taenia solium, salah satunya lawar merah yang merupakan makanan khas Bali. Masyarakat Karangasem yang masih kental dengan tradisi makan lawar merah berisiko tinggi mengalami taeniasis apabila proses pembuatan lawar merah tidak dilakukan dengan baik dan benar. Program edukasi kepada masyarakat dibuat guna mencegah penyakit cacingan karena proses pembuatan yang kurang tepat. Metode yang diterapkan yaitu memberikan wawasan ilmu kesehatan mengenai taeniasis dan bagaimana cara membuat lawar merah yang bebas cacingan. Hasil menunjukkan bahwa program ini menarik perhatian masyarakat, mampu diikuti, dan bisa dimengerti masyarakat. Program ini juga telah direkomendasikan kepada kepala banjar dinas untuk dijadikan kebiasaan baru dalam memasak lawar merah.
Kata kunci: Cacingan, Edukasi, Lawar merah, Masyarakat, Taeniasis.
Downloads
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.