PELATIHAN BUDIDAYA TANAMAN JERUK BEBAS PENYAKIT CVPD DI DESA KERTA GIANYAR
PELATIHAN BUDIDAYA TANAMAN JERUK BEBAS PENYAKIT CVPD DI DESA KERTA GIANYAR
Abstract
Penyakit CVPD (citrus vein phloem degeneration) merupakan penyakit penting pada tanaman jeruk. Penyakit menyebar melalui bibit tanaman jeruk yang telah terinfeksi CVPD dan ditularkan melalui serangga vektor D. citri. Tanaman jeruk yang terserang CVPD memperlihatkan gejala daun menguning atau klorosis, warna tulang daun tetap hijau, ukuran daun menjadi kecil dan daun menjadi tebal dan kaku. Hasil pengamatan tanaman secara morfologi di Kecamatan Kintamani didapatkan 10 jenis tanaman jeruk yaitu jeruk Siam, Selayar, Besakih, Tejakula, Manis, Nipis, Purut, Lemo, dan jeruk Bali. Gejala penyakit CVPD pada masing-masing jenis tanaman jeruk mempunyai gejala klorosis bervariasi. Pelatihan ini bertujuan untuk menambah pengetahuan budidaya tanaman jeruk bebas penyakit CVPD. Pelatihan ini telah dilaksanakan di Kantor Desa Kerta, pada hari Rabu tanggal 10 Agustus 2016. Kegiatan ini diikuti oleh 20 orang petani dan lima orang dosen Fakultas Pertanian Unud. Hasil evaluasi yang didapatkan 15 orang menguasi 90 persen materi, dan 5 orang menguasai 60 persen materi. Petani mengharapkan adanya pelatihan dan pendampingan yang berkelanjutan mengenai budidaya tanaman jeruk.
Downloads
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.