IMPLEMENTASI SISTEM PENANAMAN LORONG (ALLEY CROPPING) RUMPUT GAJAH DENGAN INDIGOFERA TERHADAP PENINGKATAN PRODUKSI DAN KUALITAS SUSU SAPI FRIESIAN HOLSTEIN
Abstrak
Kelompok Tani Sipatuo adalah Kelompok Peternak Sapi Perah di Kabupaten Enrekang, Provinsi Sulawesi Selatan. Sumber penghasilan utama mereka adalah Dangke, yang merupakan keju lokal. Produksi dangke sangat bergantung pada produksi dan kualitas susu. Masalah peternak adalah produksi dan kualitas susu Friesian Holstein yang rendah, biaya produksi yang tinggi, mahalnya harga konsentrat, dan peternak memiliki lahan garapan terbatas yang tidak cukup untuk menyediakan pakan bagi sapi. Pemberian pupuk kimia merupakan salah satu cara untuk meningkatkan produksi bahan kering hijauan. Namun, harganya meningkat lebih dari 100%. Untuk membantu permasalahan peternak, tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah menerapkan sistem tanam lorong (alley cropping) untuk meningkatkan produksi dan kualitas padang penggembalaan. Kegiatan dimulai dengan sosialisasi, sharing ilmu, dan diskusi dengan para peternak, dan keesokan harinya dilanjutkan dengan penanaman Indigofera zollingeriana diantara Pennisetum purpureum untuk mengadopsi teknologi sistem alley cropping. Penerapan sistem ini tidak hanya mengurangi biaya pemupukan tetapi juga dapat meningkatkan produksi dan kualitas hijauan. Produksi dan kualitas hijauan yang tinggi dapat memenuhi target peningkatan produksi dan kualitas susu. Peningkatan produksi dan kualitas susu akan meningkatkan produksi Dangke, yang berujung pada peningkatan taraf hidup petani.
Kata kunci: Dangke, Indigofera, sistem pertanaman alley cropping.
##plugins.generic.usageStats.downloads##
Referensi
Ariani, R. dan U. Haryati. 2018. Sistem alley cropping: SWOT dan strategi implementasinya di lahan kering DAS hulu. Jurnal Sumber Daya Lahan. 12 (1) :13–31.
Baba, S., A. Muktiani, A. Ako., M.I. Dagong. 2011. Keragaman dan Kebutuhan Teknologi Peternak Sapi Perah di Kabupaten Enrekang. Med. Pet. Vol. 34 No.2:146-154.
Elihasridas., E. Roza., S. N. Aritonang., Y. Yelita., A. Rakhmadi, dan Rizqan. 2022. Inovasi teknologi pakan untuk meningkatkan produksi susu dadih murrah di kecamatan Tilatang kamang kabupaten Agam. Jurnal Hilirisasi Ipteks. 5(1): 32-39.
Fitriansa A. N., D. S. Putri, H. K. Mustafa, dan N. P. Indriani. 2022. The effect of mixed cropping of Brachiaria decumbens with three different types of legumes in ultisol soils on CP, CFib, Ca and P content of grass. Jurnal Nutrisi Ternak Tropis dan Ilmu Pakan. 4 (3) :98–108.
Mikkelsen, B. 2003. Metode Penelitian Partisipatoris dan Upaya-Upaya Pemberdayaan. Sebuah Buku Pegangan bagi Para Praktisi Lapangan. Terjemahan: M. Nalle. Yayasan Obor Indonesia, Jakarta.
Suherman D. 2021. Karakteristik, produktivitas dan pemanfaatan rumput gajah hibrida (Pennisetum purpureum cv Thailand) sebagai hijauan pakan ternak. Jurnal Ilmu Peternak. 6 (1) :37–45.
Tarigan, A., L. Abdullah, S. P. Ginting, dan I. G. Permana. 2010. Produksi dan komposisi nutrisi serta kecernaan in vitro Indigofera sp pada interval dan tinggi pemotongan berbeda. JITV. 15 (2) :188–95.
Trisnadewi, A., I. W. Suarna, T. G. B. Yadnya, I. Cakra, dan I. K. M. Budiasa. 2017. Penerapan teknologi budidaya tanaman campuran rumput dan legum unggul sebagai sumber pakan sapi bali di Desa Kenderan Kabupaten Gianyar. Buletin Udayana Mengabdi. 16 (1).
Utamy, R. F., H. Sonjaya dan K. Indah. 2020. A Comparison of Growth Characteristics, Dry Matter Yield, and Forage Quality Between Mixed Cropping and Pure Stand Systems (Monoculture Systems). Bulletin of Animan Science. 44(4):214–220.
Utamy, R. F., H. Sonjaya., Y. Ishii., S. Hasan., M. Nazira., M. Taufik dan E. Januarti. 2021. Mixed Cropping of Dwarf Napiergrass (Pennisetum purpureum cv. Mott) with Indigofera (Indigofera zollingeriana) using an Alley Cropping System. The Open Agriculture Journal. 15:111–118.
Utamy, R. F., Y. Ishii., S. Idota dan L. Khairani. 2018. Effect of Repeated Application of Manure on Herbage Yield, Quality and Wintering Ability during Cropping of Dwarf Napiergrass with Italian Ryegrass in Hilly Southern Kyushu, Japan. Agronomy. 8(3):1–17.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.