MENENTUKAN TINGKAT KELONGSORAN TANAH DENGAN METODE KUAT GESER LANGSUNG
Abstract
Tanah dapat dibedakan menurut ukuran partikel yaitu : lempung berlumpur, pasir, tanah liat. Tanah liat atau lempung berpasir adalah tanah yang memiliki agregar berbutir halus. Tanah lempung berpasir memiliki keunggulan seperti mudah menyerap air, memiliki permeabilitas yang cukup efektif. Selain itu tanah lempung memiliki kekurangan seperti tanahnya jika dibentuk mudah pecah, didalamnya memiliki nutrisi yang rendah, kurang cocok untuk bercocok tanam. Dalam perencanaan bangunan, tanah mempunyai peran penting karena sebagai kekuatan konstruksi dasar bangunan, seperti pada pembangunan jalan raya, jembatan, dan banguanan bertingkat. Tujuan penelitian ini adalah agar peneliti mampu mengetahui seberapa kuat dan stabilnya suatu tanah tersebut sebelum mendirikan sebuah bangunan pada daerah yang sudah ditentukan. Metode yang digunakan adalah kuat geser tanah menggunakan alat Direct Test Shear. Hasil dari penelitian kuat geser tanah yang telah dilakukan, kita didapat memperoleh kohesi sebesar 0,267 kPa dan nilai dari sudut geser sebesar 1,4800, sehingga dari data yang diperoleh bahwa tanah tersebut rawan longsor dan memerlukan perbaikan tanah agar tanah kuat menopang pondasi bangunan.
Downloads
References
Fitriansyah, M. (2020) ‘PERILAKU TANAH LEMPUNG BERPASIR DI BANJARMASIN AKIBAT GAYA’, 300(c), pp. 35–44.
Ha, V. et al. (2019) ‘A hybrid computational intelligence approach for predicting soil shear strength for urban housing construction : a case study at Vinhomes Imperia project , Hai Phong city ( Vietnam )’, Engineering with Computers, 0(0), p. 14. doi:10.1007/s00366-019-00718-z.
Ilori, A.O., Udoh, N.E. and Umenge, J.I. (2017) ‘Determination of soil shear properties on a soil to concrete interface using a direct shear box apparatus’, International Journal of Geo-Engineering, 8(1). doi:10.1186/s40703-017-0055-x.
Makkar, F.M., Chandrakaran, S. and Sankar, N. (2019) ‘Experimental Investigation of Response of Different Granular Soil–3D Geogrid Interfaces Using Large-Scale Direct Shear Tests’, Journal of Materials in Civil Engineering, 31(4), p. 04019012. doi:10.1061/(asce)mt.1943-5533.0002645.
Maret, E. (2015) ‘KORELASI PARAMETER KEKUATAN GESER TANAH DENGAN TANAH LEMPUNG SUBSTITUSI PASIR’, 3(1), pp. 13–26.
Moreno-Maroto, J.M. and Alonso-Azcárate, J. (2018) ‘What is clay? A new definition of “clay” based on plasticity and its impact on the most widespread soil classification systems’, Applied Clay Science, 161(November 2017), pp. 57–63. doi:10.1016/j.clay.2018.04.011.
Mukramin, S.C. et al. (2018) ‘PENGARUH PENAMBAHAN CAMPURAN SEMEN , TRAS DAN BATU’, 6(7), pp. 471–480.
Normal, D.G. (2015) ‘Diagram gaya normal’, 6, pp. 3–6.
Nugroho, S.A., Putra, A.I. and Ermina, R. (2012) ‘KORELASI PARAMETER KUAT GESER TANAH HASIL PENGUJIAN TRIAKSIAL DAN UNCONFINED COMPRESSION STRENGTH ( UCS )’, 11(1), pp. 1–10.
Perubahan, P. et al. (2019) ‘TANAH LEMPUNG INFLUENCE OF MOISTURE CONTENT TO SHEAR STRENGTH OF CLAY SOIL PENDAHULUAN Kuat geser tanah yaitu sama lain dan membentuk kedudukan yang lebih rapat dan padat ( Das , 1995 ). Penambahan air ke dalam tanah menyebabkan tanah akan menjadi mudah d’, 2(1), pp. 115–122.
Prof. Dr. Ir. I Made Alit Karyawan Salain, D. (2015) .‘4 Kuat Geser Sisa Campuran Lempung dan Pasir.pdf’, p. 15.
Slesak, R.A. et al. (2017) ‘Changes in soil physical and chemical properties following organic matter removal and compaction: 20-year response of the aspen Lake-States Long Term Soil Productivity installations’, Forest Ecology and Management, 392, pp. 68–77. doi:10.1016/j.foreco.2017.03.005.
Sompie, G.M.E., Sompie, O.B.A. and Rondonuwu, S. (2018) ‘Analisis Stabilitas Tanah dengan Model Material Mohr Coulomb dan Soft Soil’, Jurnal Sipil Statik, 6(10), pp. 783–792.
Sudomo, A. (2007) .‘124502-ID-none.pdf’, p. 10.
Tien Bui, D., Hoang, N.D. and Nhu, V.H. (2018) ‘A swarm intelligence-based machine learning approach for predicting soil shear strength for road construction: a case study at Trung Luong National Expressway Project (Vietnam)’, Engineering with Computers, 35(3), pp. 955–965. doi:10.1007/s00366-018-0643-1.