PERANAN KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA, INFRASTRUKTUR DAN PENGAWASAN DALAM IMPLEMENTASI SISTEM e-PROCUREMENT DI KOTA KUPANG
Abstract
E-Procurement merupakan proses pelaksanaan pengadaan barang atau jasa yang pemanfaatannya menggunakan teknologi informasi dan komunikasi. Implementasi berawal dengan Perpres Nomor 54 Tahun 2010. 80 persen tingkat kasus korupsi kolusi dan nepotisme berasal pengadaan barang dan jasa sehingga implementasi atau pengaplikasian e-Procurement di Kota Kupang digambarkan dengan tidak efisien dan transparan. Pola pikir, etika pegawai dan aktivitas pegawai untuk melakukan kejahatan yang tidak terdeteksi oleh sistem, adanya beberapa pihak yang mampu membobol sistem dan beberapa kasus pengawasan yang hanya dilakukan secara internal. Kasus-kasus ini yang menjadikan faktor kompetensi sumber daya manusia, infrastruktur dan pengawasan resisten dalam implementasi e-Procurement di Kota Kupang. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bukti empiris pengaruh faktor kompetensi sumber daya manusia, infrastruktur dan pengawasan dalam implementasi sistem e-Procurement dan memberikan rekomendasi strategi dalam meningkatkan implementasi sistem e-Procurement di Kota Kupang. Jenis penelitian adalah penelitian mix methods. Penentuan sampel yaitu metode nonprobability sampling, dengan cara pengambilan sampel yang digunakan adalah sampling jenuh. Sampel penelitian adalah pegawai Bagian Pengadaan Barang dan Jasa Setda Kota Kupang dengan jumlah 33 responden. Metode survei melalui pengisian kuesioner dan wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang digunakan. Alat analisis yang digunakan adalah Smart Partial Least Square 3.2. Hasil dalam penelitian menunjukkan bahwa faktor kompetensi sumber daya manusia, infrastruktur dan pengawasan berpengaruh terhadap implementasi sistem e-Procurement Kota Kupang. Dengan meningkatkan kompetensi sumber daya manusia, infrastruktur dan pengawasan akan meningkatkan kesuksesan implementasi sistem e-Procurement. Setelah membuktikan pengaruh secara empiris maka diberikan rekomendasi strategi dengan merangkum dari hasil wawancara dan brainstorming. Beberapa rekomendasi strategi dalam meningkatkan implementasi sistem e-Procurement yakni penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan, server bantuan melalui Dinas Kominfo, memperbaiki jaringan data atau internet dan sosialisasi untuk mengajak masyarakat memonitoring, meningkatkan transparansi dalam evaluasi dengan memberi saran untuk menambah menu evaluasi pada website Lembaga Pengadaan Secara Elektronik, melaksanakan e-audit dan juga membuat regulasi atau peraturan tentang pelaksanaan e-audit untuk proses pengadaan barang/jasa.
Utilization of information and communication technology to carry out the procurement of goods/services is called e-Procurement. Implementation began with the Presidential Regulation Number 54 of 2010. 80 percent of the level of corruption, collusion and nepotism stemming from the procurement of goods and services, so that the implementation of e-Procurement in Kupang City is categorized as inefficient and transparent. The mindset, employees and activities of employees to commit crimes that are not detected by the system, there are several parties who are able to break into the system and there are several cases of supervision that are only carried out internally. These cases are the factors of human resource competence, infrastructure and resistance monitoring in the implementation of e-Procurement in Kupang City. This study aims to obtain empirical evidence of the influence of competency factors of human resources, infrastructure and supervision in the implementation of the e-Procurement system and provide strategic recommendations in improving the implementation of the e-Procurement system in Kupang City. This type of research is a mixed methods research. sample determination is non-probability sampling method, with the sampling method used is saturated sampling. The research sample is the employees of the Procurement Section of the Regional Secretariat of Kupang City with a total of 33 respondents. The survey method through filling out questionnaires and interviews is a data collection technique used. The data analysis technique used is Smart Partial Least Square 3.2. The results in this study indicate that the competence of human resources, infrastructure and supervision has an effect on the implementation of the e-Procurement system in Kupang City. By improving the competence of human resources, infrastructure and supervision will increase the success of the implementation of the e-Procurement system. After determining the effect empirically, a strategy recommendation is given by summarizing the results of interviews and brainstorming. Some strategic recommendations in improving the implementation of the e-Procurement system are the provision of education and training, improving the internet network and server assistance through the Information and Communications Service, outreach to invite the public to monitor, improve evaluation in evaluation by providing suggestions for adding an evaluation menu to the Procurement Institution's website. In general, Electronic, carrying out e-audits and also making regulations or regulations regarding the implementation of e-audits for the process of procuring goods/services.