KUAT TEKAN BETON GEOPOLIMER MENGGUNAKAN ABU TERBANG

  • I Made Alit Karyawan Salain Program Studi Magister Teknik Sipil Universitas Udayana
  • Ngakan Made Anom Wiryasa Program Studi Magister Teknik Sipil Universitas Udayana
  • I Nym Mahendra Martha Adi Pamungkas Program Studi Magister Teknik Sipil Universitas Udayana

Abstract

Semen merupakan bahan utama membuat beton, yang menghasilkan gas CO2 pada proses produksinya yang dapat mencemari lingkungan. Kebutuhan  semen yang meningkat setiap tahunnya membuat semen lebih banyak diproduksi, sehingga perlu dilakukan inovasi membuat beton salah satunya beton geopolimer. Penelitian membuat beton geopolimer dengan bahan dasar abu terbang dan aktivator NaOH dan Na2SiO3. Gradasi butiran pasir dan koral dirancang, pada zona 2 dan gradasi koral dengan butiran maksimum 20 mm. persentase agregat dengan abu terbang dan aktivator sebesar 75%:25%. Perbandingan pasir dan koral digunakan 1:1,24. Dibuat 3 campuran C1,C2, dan C3 dengan persentase abu terbang dan aktivator sebesar C1, 70%:30%,  C2 65%:35%, dan C3 60%:40%. Perbandingan Na2SiO3 dan NaOH sebesar 1:1.5 dengan molaritas NaOH 14 M. Beton dicetak kubus 15 cm x 15 cm, kemudian dipanaskan pada suhu 700C selama 24 jam. Pengujian kuat tekan beton dilakukan pada umur 7, 14, dan 28 hari masing masing menggunakan 3 benda uji. Penelitian bertujuan untuk mendapatkan campuran yang terbaik dan menghasilkan kuat tekan beton yang tertinggi. Hasil menyatakan bahwa pengurangan jumlah abu terbang dan penambahan aktivator meningkatkan nilai slump beton geopolimer, serta menurunkan kuat tekan beton geopolimer. Beton geopolimer mengalami peningkatan kuat tekan hingga 14 hari, hal ini terjadi pada beton C1, C2, dan C3. Pada umur 14 hari hingga 28 hari kuat tekan beton geopolimer tidak mengalami perkembagan, bahkan cenderung mengalami penurunan terutama pada beton C3. Campuran beton geopolimer yang terbaik terdapat pada beton C2, dengan kuat tekan sebesar 48,89 MPa pada umur 28 hari.

Downloads

Download data is not yet available.

References

ASTM. (1993). ASTM C618-92a. Standard Specification for fly ash and raw Calcined Natural Pozzolan for use as a Mineral Admixture in Portland Cement Concrete. US.
Badan Standarisasi Nasional. 2000. SNI 03-2834-2000. Tata Cara Pembuatan Rencana Campuran Beton Normal.
Badan Standarisasi Nasional. 2002. SNI 03-2847-2002. Peraturan Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung.
Badan Standarisasi Nasional. 1990. SNI 1990 03-1974. Metode Pengujian Kuat Tekan Beton.
Davidovits, J.1999. Geopolymer Inorganic Polymeric New Materials. Geopolymer Institut , France.
Ekautri, J. Triwulan, dan Darmayanti, O. 2007. Sifat Mekanik Beton Geopolimer Berbahan Dasar Abu Terbang Jawa Power Paiton Sebagai Matrial Alternatif. Jurnal Pondasi, Vol 13, hal 125-133
Nagalia, G. Park, Y. Abolmaali, A. dan Aswath, A. 2016. Compressive Strength and Microstructural Properties of Fly Ash-Based Geopolymer Concrete. Jurnal ASCE, Vol 28.
Hardjito, D. and Rangan, B.V. (2005). Development and Properties Of Low Calcium Fly Ash Based Geopolymer Concrete. Perth. Australia. Mindess et al. 2003. Concrete. USA. Prentice Hall.
Yohanes, S. 2014. Pengaruh Variasi Umur Terhadap Kuat Tekan Beton Geopolimer Dengan Menggunakan Abu Terbang (Fly Ash ). Yogyakarta, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Published
2021-07-19
How to Cite
KARYAWAN SALAIN, I Made Alit; WIRYASA, Ngakan Made Anom; ADI PAMUNGKAS, I Nym Mahendra Martha. KUAT TEKAN BETON GEOPOLIMER MENGGUNAKAN ABU TERBANG. JURNAL SPEKTRAN, [S.l.], v. 9, n. 1, p. 76-84, july 2021. ISSN 2809-7718. Available at: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/jsn/article/view/75832>. Date accessed: 20 apr. 2024. doi: https://doi.org/10.24843/SPEKTRAN.2021.v09.i01.p09.
Section
Articles