KUAT TEKAN BETON GEOPOLIMER MENGGUNAKAN ABU TERBANG
Abstract
Semen merupakan bahan utama membuat beton, yang menghasilkan gas CO2 pada proses produksinya yang dapat mencemari lingkungan. Perlu dilakukan inovasi untuk membuat beton salah satunya beton geopolimer. Penelitian membuat beton geopolimer dengan bahan dasar abu terbang dan aktivator NaOH dan Na2SiO3. Gradasi butiran pasir dan koral dirancang, pada zona 2 dan gradasi koral dengan butiran maksimum 20 mm. persentase agregat dengan abu terbang dan aktivator sebesar 75% : 25%. Perbandingan pasir dan koral digunakan 1 : 1,24. Dibuat 3 campuran C1, C2, dan C3 dengan persentase abu terbang dan aktivator sebesar C1 70% : 30%, C2 65% : 35%, dan C3 60% : 40%. Perbandingan Na2SiO3 dan NaOH sebesar 1 : 1.5 dengan molaritas NaOH 14 M. Beton dicetak kubus 15 cm x 15 cm x 15 cm, kemudian dipanaskan pada suhu 70oC selama 24 jam. Pengujian kuat tekan beton dilakukan pada umur 7, 14, dan 28 hari masing masing menggunakan 3 benda uji. Penelitian bertujuan untuk mendapatkan campuran yang terbaik dan menghasilkan kuat tekan beton yang tertinggi. Pengurangan jumlah abu terbang dan penambahan aktivator meningkatkan nilai slump beton geopolimer, serta menurunkan kuat tekan beton geopolimer. Beton geopolimer mengalami peningkatan kuat tekan hingga 14 hari, hal ini terjadi pada beton C1, C2, dan C3. Pada umur 14 hari hingga 28 hari kuat tekan beton geopolimer tidak mengalami perkembagan, bahkan cenderung mengalami penurunan terutama pada beton C3. Campuran beton geopolimer yang terbaik terdapat pada beton C2, dengan kuat tekan sebesar 48,89 MPa pada umur 28 hari.
Downloads
References
ASTM. 1993. ASTM C618-92a. In Standard Specification for fly ash and raw Calcined NaturalPozzolan for use as a Mineral Admixture in Portland Cement Concrete (Vol. 1479. pp. 860–863).
Davidovits, J. 1991. Geopolymers - Inorganic Polymeric New Materials. Journal of Thermal Analysis, 37(8): 1633–1656.
Davidovits, Joseph. 2008. Geopolymer chemistry and applications.
Hardjito, D., Rangan, B.V. 2005. Development and Properties of Low-Calcium Fly Ash-Based Geopolymer Concrete. Research Report GC, 94.
Mustafa Al Bakria, A.M., Kamarudin, H., Bin Hussain, M., Khairul Nizar, I., Zarina, Y., Rafiza, A.R. 2011. The Effect of Curing Temperature on Physical and Chemical Properties of Geopolymers. Physics Procedia. .
Nagalia, G., Park, Y., Abolmaali, A., Aswath, P. 2016. Compressive Strength and Microstructural Properties of Fly Ash-Based Geopolymer Concrete. Journal of Materials in Civil Engineering, 28(12): 1–11.
SNI 03-1974-1990. 1990. SNI 03-1974-1990 Metode Pengujian Kuat Tekan Beton.
SNI 03-2834-2000. 2000. Tata Cara Pembuatan Rencana Campuran Beton Normal. SNI 03-2834-2000. In Badan Standardisasi Nasional (pp. 1–34).
SNI 03-2847-2002. 2002. Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung (Beta Version) Bandung.
SNI 03-6429-2000, S. 2000. Ruang Lingkup Ringkasan Metode Uji Kegunaan Peralatan.
Surya, Y. 2014. “Pengaruh Variasi Umur Terhadap Kuat Tekan Beton Geopolimer Dengan Menggunakan Abu Terbang (Fly Ash ).” Yogyakarta: Universitas Muhammadiyah.