PENINGKATAN PERSIMPANGAN BANDARA NGURAH RAI DITINJAU DARI PERSPEKTIF KINERJA PERSIMPANGAN
Abstract
ABSTRAK
Persimpangan Bandara Ngurah Rai memainkan peranan penting untuk pelayanan transportasi, akses Bandara Ngurah Rai dan aktivitas budaya lokal. Kemacetan yang terjadi pada persimpangan ini sebagai dasar Kementerian PUPR, melalui BPJN-8 melaksanakan peningkatan kapasitas persimpangan dengan simpang susun dengan bundaran (roundabut interchange), akan tetapi penerapan konsep ini masih ada pro-kontra dari sisi budaya lokal Bali. Data lalu lintas dan gambar rencana persimpangan, dan jumlah penduduk diperoleh dari instansi terkait. Peramalan dan analisis pergerakan arus lalu lintas (MAT) menggunakan trip distribution Detroit model. Rancangan penelitian adalah analisis perbandingan (comparative analyisis) dengan 2 Skenario yaitu Skenario-1 (do nothing) dan Skenario-2 (roundabout interchange). Hasil analisis kinerja persimpangan diperoleh bahwa Skenario-2 lebih baik dibandingkan Skenario-1, dengan indikasi Skenario-2 mencapai DS>0,75 (macet) pada tahun 2028 dibandingkan dengan Skenario-1 terjadi DS>0,75 (macet) pada Tahun 2018, hal ini disebabkan karena kapasitas pada Skenario-2 lebih besar 63% dibandingkan Skenario-1 dan akibat adanya pengalihan arus lalu lintas melewati underpass sebesar 51.57%. Hasil observasi lapangan dan gambar rencana menunjukan bahwa simpang susun dengan bundaran telahmempertimbangkan aktivitas budaya lokal dengan menyediakan jalur dan ruote alternatif agar aktivitas Agama dan Budaya dengan tidak lewat underpass (mesulub).