IDENTIFIKASI PROSES MANAJEMEN PENGADAAN PROYEK SWAKELOLA STDI KASUS RESTORASI BANGUNAN KORI AGUNG DI PURA AGUNG DESA ADAT LEGIAN, KABUPATEN BADUNG

  • Cokorda Putra Putra UNHI
  • A.A.A Made Cahaya Wardani

Abstract

Keberadaan Pura yang merupakan bangunan suci yang memiliki arsitektur tradisional warisan kuno yang perlu dilestarikan keberadaannya. Demikian juga dengan keberadaan  Kori Agung yang berumur lebih dari 100 tahun di Pura Agung Desa Adat Legian dan Kori Agung Desa Adat Denpasar dikerjakan selama 8 bulan kalender mulai Agustus 2020 hingga Mei 2021. Desa Adat merupakan organisasi tradisional di Bali yang bersifat independen dalam mengelola proyeknya (swakelola).  Keberadaan setiap proyek memiliki proses pengadaan secara umum yang relative sama. Namun demikian Desa Adat sebagai pemilik proyek restorasi juga menerapkan sistem pengadaan proyek tersendiri. Desa adat sebagai organisasi tradisional perlu memiliki sistem pengadaan proyek yang terstruktur sehingga pelaksanaan proyek dapat terlaksana secara tepat waktu sesuai dengan sumber daya yang dimiliki oleh Desa Adat.\


Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi proses manajemen pada proyek swadaya Desa Adat khususnya proyek restorasi pada bangunan tradisional pada Desa Adat di Desa Adat Legian. dan dari sistem manajemen umumnya, serta untuk mengidentifikasi karakteristik dari sistem pengadaan proyek tersebut.  Metoda yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif deskriptif. Metode penelitian kualitatif merupakan metode penelitian yang digunakan untuk meneliti kondisi objek dan dideskripsikan secara rinci proses pengadaan pada proyek swakelola khususnya proyek restorasi oleh Desa Adat Legian.


Dari hasil penelitian diketahui dalam proyek restorasi proses menajemen proyek restorasi mengikuti prosedur proyek secara umum dengan pemilik proyek dalam hal ini Desa Adat sebagai panitia proyek.  Pemilihan kontraktor tidak ditentukan berdasarkan harga penawaran terendah, tetapi berdasarkan kebutuhan tenaga ahli khusus yang mengerti mengenai penanganan restorasi Pura. Target waktu tidak bisa ditetapkan secara khusus  mengingat kekhususan pekerjaan restorasi dan tenaga ahli yang terbatas Sedangkan RAB ditetapkan  melalui proses negosiasi dengan kontraktor yang memiliki pengalaman kerja

Downloads

Download data is not yet available.

References

Dimyati, Hamdan dan Nurjaman Kadar, 2014, Manajemen Proyek : CV Pustaka
Setia.
Ervianto, W. 2004. Teori Aplikasi Manajemen Proyek Konstruksi. Yogyakarta: ANDI.
———. 2005. Manajemen Proyek Konstruksi. Yogyakarta: Andi.
Goris, R. (2012). 2012. Sifat Relijius Masyarakat Pedesaan. Denpasar: Udayana University Press.
KBBI. 1988. “Kamus Besar Bahasa Indonesia.” 1988. https://kbbi.kemdikbud.go.id/.
Nurhayati. (2010). Manajemen Proyek. Cetakan Pertama, Graha Ilmu.
Yogyakarta.
Putri, A.; Widiantara, A. 2019. “Strategi Konservasi Guna Mempertahankan Identitas Arsitektur Pura Situs Di Desa Sibang (Pengurangan Resiko Sosial, Ekonomi, Dan ArsitekturaL).” Jurnal Arsitektur Zonasi 2.
RI. 2010. UU No 11.
Santoso, S. 2005. Statistik Parametrik. Jakarta: PT. Elex Media Computindo.
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian &Pengembangan Research and Development. Bandung: Alfabeta.
Suryono, A. n.d. “Aspek Bentuk Dan Fungsi Dalam Pelestarian Arsitektur Bangunan Peninggalan Belanda Era Politik Etis Di Kota Bandung.”
Published
2022-07-31
How to Cite
PUTRA, Cokorda Putra; WARDANI, A.A.A Made Cahaya. IDENTIFIKASI PROSES MANAJEMEN PENGADAAN PROYEK SWAKELOLA STDI KASUS RESTORASI BANGUNAN KORI AGUNG DI PURA AGUNG DESA ADAT LEGIAN, KABUPATEN BADUNG. Jurnal Ilmiah Teknik Sipil, [S.l.], v. 25, n. 2, p. 153-158, july 2022. ISSN 2541-5484. Available at: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/jits/article/view/80972>. Date accessed: 30 jan. 2025. doi: https://doi.org/10.24843/JITS.2021.v25.i02.p08.