ANALISIS FAKTOR PENYEBAB MASYARAKAT LAMA MEMBANGUN RUMAH BERBENTUK PERSEGI PANJANG DAN KESESUAIANNYA TERHADAP PRINSIP RUMAH TAHAN GEMPA

(Studi Kasus Desa Batu Kuning Kecamatan Ulu Manna)

  • Annisa Fitria Edriani Universitas Bengkulu

Abstract

Sebagai daerah rawan gempabumi, membangun rumah yang tahan gempa menjadi kebutuhan dasar warga Provinsi Bengkulu. Denah sederhana yang simetris memberikan kekuatan yang lebih merata pada struktur bangunan, sehingga dapat menahan gaya dengan lebih baik. Desa Batu Kuning merupakan sebuah desa yang terletak di Kecamatan Ulu Manna, Kabupaten Bengkulu Selatan, Provinsi Bengkulu. Desa ini merupakan desa yang terdampak gempa bumi tahun 2000 dan 2007, serta gempa-gempa lainnya meskipun dampaknya tak sebesar kedua gempa tersebut. Dalam kejadian gempa tersebut, beberapa rumah tidak mengalami kerusakan berat atau hancur sehingga masih dihuni hingga saat ini. Pengamatan yang dilakukan penulis menemukan kecendrungan bentuk rumah yang sederhana, simetris dan cenderung berbentuk persegi panjang. Metode penelitian dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner kepada responden dengan sebanyak 26 sampel. Hasil kuesioner dilakukan pengolahan dan analisis data menggunakan program SPSS Versi 26 yang meliputi uji validitas data dan uji reliabilitas. Hasil yang didapatkan menunjukan 26,72% pada faktor kekuatan dan ketahanan, 25,63% pada faktor ekonomi dan biaya, 25,63% pada faktor konstruksi, serta 22,02% pada faktor adat kebiasaan dan lingkungan. Faktor dominan terdapat pada faktor konstruksi dengan indikator bahwa pembangunan rumah berbentuk persegi panjang lebih mudah dalam pengerjaannya. Tingkat kesesuaian rumah masyarakat lama dengan prinsip rumah tahan gempa menunjukan 73,08% menggunakan fondasi menerus batu kali dengan kedalaman lebih dari 45 cm. Perkuatan struktur rumah masyarakat lama di Desa Batu Kuning Kecamatan Ulu Manna 92,31% menggunakan kolom dan balok berjenis kayu. Penggunaan atap berbahan ringan (seng) sudah sesuai dengan prinsip pembangunan rumah tahan gempa.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika. 2019. Katalog Gempabumi Signifikan dan Merusak 1821-2018. Pusat Gempabumi dan Tsunami: Jakarta
Departemen Pekerjaan Umum, 2006. Pedoman Teknis Rumah dan Bangunan Gedung Tahan Gempa. Jakarta.
Frick, H dan Muliani, T.H. 2006. Arsitektur Ekologis. Yogyakarta : Kanisius.
Kholilah A, Andeska N, Ghifari M. 2019. Kajian Estetika Timur Pada Rumah Adat Sopo Godang Mandailing. Gorga: Jurnal Seni Rupa.;8(2):308-14.
Marwati, M., & Oktawati, A. E. 2019. Wujud arsitektur rumah tradisional di Delta Lakkang Kota Makassar. Nature: National Academic Journal of Architecture, 6(2), 177-193.
Salenda, H., & Ramawangsa, P. A. 2016. Budaya Sebagai Perwujudan Nilai Vernakular Pada Pola Permukiman Dan Bentuk Rumah Suku Wana di Ulubongka Sulawesi Tengah. Ruang: Jurnal Arsitektur, 11(20). p.45-51
Published
2023-04-27
How to Cite
EDRIANI, Annisa Fitria. ANALISIS FAKTOR PENYEBAB MASYARAKAT LAMA MEMBANGUN RUMAH BERBENTUK PERSEGI PANJANG DAN KESESUAIANNYA TERHADAP PRINSIP RUMAH TAHAN GEMPA. Jurnal Ilmiah Teknik Sipil, [S.l.], v. 27, n. 1, p. 12-20, apr. 2023. ISSN 2541-5484. Available at: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/jits/article/view/70780>. Date accessed: 15 nov. 2024. doi: https://doi.org/10.24843/JITS.2023.v27.i01.p02.