PENGGUNAAN ECOPAL SEBAGAI BAHAN TAMBAH PADA CAMPURAN HANGAT AC-WC
Abstract
Campuran beraspal hangat (Warm Mix Asphalt/WMA) mulai dikembangkan karena lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan campuran beraspal panas (Hot Mix Asphalt/HMA). Zeolit dapat dimanfaatkan sebagai bahan tambah pada WMA, karena sifatnya yang dapat menyimpan air sehingga pencampuran dan pemadatan pada WMA dapat dilakukan pada suhu yang lebih rendah dibanding HMA. Pusat Penelitian Pengembangan Jalan dan Jembatan (Pusjatan) turut mengembangkan teknologi WMA dengan memproduksi WMA Zeolit yang diberi nama ECOPAL. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik dan pengaruh penambahan ECOPAL pada campuran Asphalt Concrete Wearing Course (AC-WC) dengan variasi ECOPAL 0,5%; 1%; 1,5%; 2%; 2,5% pada kadar aspal optimum (KAO). Pencampuran dilakukan pada suhu ±130oC, pemadatan suhu ±115oC, dan hasil penelitian menunjukkan setiap penambahan ECOPAL sebesar 0,5% meningkatkan nilai rata-rata stabilitas sebesar 14,85%; VFB 1,44%; dan kepadatan 0,22%. Sebaliknya, nilai VIM dan VMA cenderung mengalami penurunan, yaitu berturut-turut sebesar 4,34% dan 1,18%, sedangkan nilai flow tidak menunjukkan pola yang teratur terhadap kadar penambahan ECOPAL. Secara keseluruhan, terdapat beberapa campuran yang tidak memenuhi spesifikasi Bina Marga 2018. Nilai stabilitas dan Marshall Quotient pada kadar ECOPAL 0,5%-1,5% tidak memenuhi spesifikasi. Di samping itu, nilai VIM pada kadar ECOPAL 0,5% juga tidak memenuhi spesifikasi. Campuran dengan kadar ECOPAL 2,5% menghasilkan karakteristik terbaik, yaitu dengan nilai stabilitas 1101,91 kg; flow 3,13 mm; MQ 351,5 kg/mm; VIM 4,304%; VMA 15,374%; VFB 72,012%; serta kepadatan 2,226 gr/cm3. Nilai-nilai ini mendekati karakteristik AC-WC pada campuran panas.
Kata Kunci: AC-WC, warm mix asphalt (WMA), zeolit, ECOPAL