PENERAPAN MANAJEMEN ASET UNTUK MENINGKATKAN KINERJA JARINGAN IRIGASI (STUDI KASUS: DAERAH IRIGASI KEDUNG PUTRI, KABUPATEN NGAWI, JAWA TIMUR)
Abstract
Faktor utama untuk menjaga terpenuhinya kebutuhan pangan adalah dengan cara meningkatkan hasil pertanian. Pengelolaan sistem irigasi yang baik merupakan solusi untuk meningkatkan hasil pertanian. Oleh sebab itu dibutuhkan Studi Penerapan Manajemen Aset. Tujuan studi ini adalah menerapkan manajemen aset untuk meningkatkan kinerja jaringan irigasi di Daerah Irigasi Kedung Putri Kabupaten Ngawi. Studi ini membutuhkan data inventarisasi jaringan irigasi yang digunakan sebagai input dalam menganalisis penilaian kinerja aset irigasi, ranking nilai kondisi aset irigasi dan uji statistika non-parametrik. Aset irigasi yang dimaksud adalah prasarana fisik jaringan irigasi. Studi ini menggunakan uji statistika yaitu menggunakan uji kruskal-wallis dan uji mann-whitney. Hasil analisis menunjukkan kondisi aset irigasi dengan Kondisi Baik Sekali sebesar 50,4%, Kondisi Baik sebesar 27,8%, Kondisi Sedang sebesar 20,9%, dan Kondisi Buruk sebesar 0,9%. Selain itu, ranking tertinggi (ranking 1) ditempati oleh Saluran Sekunder Paron dan ranking terendah (ranking 114) ditempati oleh jembatan kereta api (B.KT.3h), jembatan kereta api (B.BS.2b), dan jembatan kereta api (B.DW.1f). Uji statistika kruskal-wallis menunjukkan H(6,431) ? X(0,05;6) (12,592) sehingga hipotesis yang diajukan menunjukkan tidak ada perbedaan yang berarti menerima H0 dan menolak H1. Hal ini menunjukkan korelasi antara hasil uji kruskal-wallis dengan hubungan ranking dan skor kondisi serta terhadap hasil penilaian bangunan dan saluran tidak berbeda dari setiap kelompoknya.