PENGARUH PERUBAHAN TUTUPAN LAHAN TERHADAP DEBIT BANJIR DI DAS WINONGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Abstract
Konversi tutupan lahan dari tutupan yang bersifat permeabel menjadi tutupan yang bersifat impermeabel terjadi di DAS Winongo setiap tahun. Konversi tutupan lahan tersebut berpengaruh terhadap debit limpasan langsung yang jumlahnya bertambah, dan mereduksi jumlah air yang mengalami infiltrasi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh perubahan tata guna lahan di DAS Winongo terhadap debit limpasan pada tahun 2002, 2007, dan 2013. Perubahan tata guna lahan diidentifikasi melalui analisis spektral citra Landsat untuk memperoleh parameter curve number. Penelitian ini bertujuan menganalisis hidrograf satuan sintetis dan hujan efektif dengan menggunakan metode Soil Conservation Service (SCS). Hasil analisis frekuensi data hujan harian menyerupai distribusi Log Pearson dan selanjutnya hujan harian maksimum didistribusikan ke dalam bentuk hujan jam-jaman dengan menggunakan metode alternating block method (ABM). Hasil studi ini menunjukkan bahwa parameter curve number (CN) mengalami peningkatan dari tahun ke tahun walaupun perubahan yang terjadi tidak signifikan. Secara berturut-turut nilai curve number (CN) adalah 78,958, 79,075, and 79,431 untuk tahun 2002, 2007, dan 2013. Nilai parameter curve number CN 100 menyatakan bahwa seluruh hujan yang jatuh pada tutupan lahan tersebut akan menjadi limpasan langsung. Peningkatan nilai curve number tersebut menyebabkan meningkatnya debit banjir. Debit puncak pada tahun 2002, 2007, dan 2013 berturut-turut adalah 184,65 m3/detik, 185,84 m3/ detik, dan189,53 m3/ detik.