PENGARUH PERAWATAN (CURING) PERENDAMAN AIR LAUT DAN AIR TAWAR TERHADAP KUAT TEKAN BETON
Abstract
Penelitian ini membuat benda uji berupa beton berbentuk silinder dengan variasi 3 merk semen yang dilakukan perawatan (curing) selama 28 hari, dimana pengujian dilakukan setiap beton berumur 7 hati, 14 hari dan 28 hari. Merk semen yang digunakan dalam penelitian ini adalah semen holcim, semen gresik dan semen tiga roda. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari jenis air yang digunakan dalam proses perawatan beton terhadap kuat tekannya sesuai dengan merk semen. Berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium, kuat tekan beton dengan menggunakan semen holcim pada perendaman air tawar berdasarkan umur nya adalah 18,80 MPa, 23,40 MPa dan 23,85 MPa sedangkan dengan perendaman air laut menghasilkan kuat tekan sebesar 21,60 MPa, 22,20 MPa dan 29,70 MPa. Hasil pengujian kuat tekan beton dengan menggunakan semen gresik pada perendaman air tawar dari umr 7, 14 hingga 28 hari adalah 12,10 MPa, 15,70 MPa dan 23,70 MPa, sedangkan hasil kuat tekan beton dengan perendaman air laut berturut-turut sebesar 19,20 MPa, 19,80 MPa dan pada umur 28 hari sebesar 26,70 MPa. Dengan menggunakan semen tiga roda menghasil kan kuat tekan sebesar 23,70 MPa, 22,70 MPa dan29,50 MPa dengan perawatan beton menggunakan air tawar, sedangkan dengan perawatan beton menggunakan air laut menghasilkan kuat tekan sebesar 26,00 MPa, 22,90 MPa dan 28,00 MPa. Pengaruh jenis air dalam perendaman beton dapat disimpulkan bahwa kuat tekan dengan perendaman air laut lebih besar dibandingkan dengan kuat tekan dengan perendaman air tawar. Semen yang paling baik digunakan pada perendaman air tawar pada umur perendaman 28 hari yaitu merk semen Tiga Roda. Sedangkan semen yang paling baik pada perendaman air laut pada umur perendaman 28 hari yaitu merk semen Holcim.