PEMANFAATAN LUMPUR LAPINDO SEBAGAI BAHAN PENGGANTI TANAH LIAT PADA PRODUKSI GENTENG KERAMIK
Abstract
Penelitian mengenai pemanfaatan lumpur Lapindo sebagai bahan pengganti tanah liat pada produksi genteng keramik bertujuan untuk mengetahui apakah lumpur Lapindo dapat dijadikan pengganti tanah liat pada pembuatan genteng keramik dan mendapatkan karakteristik genteng (beban lentur, daya serap air dan perembesan air) yang menggunakan lumpur Lapindo sebagai bahan pengganti tanah liat. Kemudian akan dibandingkan dengan karakteristik genteng standar yang biasa dibuat di UD. BS. Super. Penelitian untuk membuat genteng keramik ini menggunakan tanah liat, serbuk paras, air dan lumpur Lapindo. Genteng standar menggunakan bahan utama berupa tanah liat, sedangkan untuk genteng yang baru menggunakan lumpur Lapindo dengan komposisi 100%, 90%, 80%, 70% dari volume campuran lumpur Lapindo dengan tanah liat. Campuran ini kemudian ditambahkan serbuk paras sebagai bahan tambahan dengan persentase yang tetap, yaitu sebesar 20% dari volume campuran tanah liat dengan lumpur Lapindo. Proses pembuatan genteng dimulai dari pencampuran bahan, penggilingan, pencetakan, pengeringan, pembakaran dan proses terakhir adalah pemilihan (seleksi). Pada genteng yang telah dibuat ini akan dilakukan penelitian terhadap karakteristik genteng yang meliputi beban lentur, daya serap air dan perembesan air. Dari hasil pengujian, dihasilkan genteng yang lebih baik dengan menggunakan campuran antara lumpur Lapindo dengan tanah liat. Pada pengujian beban lentur diperoleh genteng standar UD. BS. Super, genteng dengan komposisi A (100 % lumpur Lapindo, 0 % tanah liat), komposisi B (90 % lumpur Lapindo, 10 % tanah liat) termasuk pada kelas mutu III-IV, sedangkan genteng dengan komposisi C (80 % lumpur Lapindo, 20 % tanah liat) dan komposisi D (70 % lumpur Lapindo, 30 % tanah liat) termasuk pada kelas mutu II-III (PUBI 1986). Pada pengujian perembesan air, genteng berbahan lumpur Lapindo semuanya tahan terhadap perembesan, sedangkan genteng yang berbahan tanah liat (standar UD. BS. Super) tidak tahan. Pada uji daya serap, genteng berbahan Lumpur Lapindo memiliki daya serap yang lebih kecil jika dibandingkan dengan genteng berbahan tanah liat (standar). Abstract: A research on the use of Lapindo mud as material substituting clay in roof tile production is aimed to know whether Lapindo mud could be used as material that substitutes clay. Moreover, this research is also conducted to know the characteristics of tile constructed from Lapindo mud (burden limber, water absorption, and water infiltration), which later be compared with the characteristics of standard tile made in UD. BS. Super. There are several materials used as composition of the tile including clay, paras pollen, water, and Lapindo mud, whereas, the standard tile from UD. BS. Super uses clay as its main composition. The percentage composition of Lapindo mud contained in the new tile are 100%, 90%, 80%, 70% from the volume of clay and Lapindo mud mixture. Then, the mixture is added with paras pollen as additional material with constant percentage, that is 20% from the volume of clay and Lapindo mud mixture. There are several steps conducted in making the roof tile including mixing the materials, milling, forming, draining, combusting, and selecting. Following the processes, several tests on the characteristics of the tile including burden limber, water absorption, and water infiltration are conducted. The result of the test shows that the mixture of Lapindo mud and clay produces better quality of tile than standard tile of UD. BS. Super. On the test of burden limber, it is resulted several tiles including standard tile of UD. BS. Super, tile with composition A (100% Lapindo mud, 0% clay), composition B (90% Lapindo mud, 10% clay) in which tiles with A and B compositions are classified into tiles with quality types III-IV. While the tiles with composition C (80% Lapindo mud, 20% clay) and composition D (70% Lapindo mud, 30% clay) are classified into tiles with quality types II-III (PUBI 1986).On the test of water infiltration, the tiles, which are constructed from Lapindo mud are all waterproof. While those tiles made from clay (UD. BS. Super standard) are not waterproof. Moreover, on the test of water absorption, the tiles made from Lapindo mud are found to be having smaller water absorption compared to those that use clay as the material (standard).Downloads
Download data is not yet available.
How to Cite
ANOM WIRYASA, Ngk. Made; SUDARSANA, I W.; KUSUMA W, A.A.G.K..
PEMANFAATAN LUMPUR LAPINDO SEBAGAI BAHAN PENGGANTI TANAH LIAT PADA PRODUKSI GENTENG KERAMIK.
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil, [S.l.], nov. 2012.
ISSN 2541-5484.
Available at: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/jits/article/view/3462>. Date accessed: 22 nov. 2024.
Issue
Section
Articles
Keywords
genteng keramik, lumpur Lapindo, karakteristik genteng (beban lentur, perembesan air, dan daya serap air)