KAJIAN FAKTOR-FAKTOR GREEN CONSTRUCTION PADA PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG DI KABUPATEN BADUNG
Abstract
Green construction atau konstruksi hijau merupakan sebuah gerakan berkelanjutan yang mencitacitakan terciptanya konstruksi dari tahap perencanaan, pelaksanaan dan pemakaian produk konstruksi yang ramah lingkungan. Dalam hal ini tahap pelaksanaan berperan penting terhadap suatu proses kegiatan proyek konstruksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat penerapan green construction pada proyek konstruksi dan factor apa yang menjadi kendala paling dominan dalam penerapan green construction pada proyek konstruksi gedung di Kabupaten Badung, Bali. Data diperoleh dengan menggunakan kuisioner yang didapat dari 48 responden yang diambil dari perusahaan konstruksi yang sedang melaksanakan proyek konstruksi gedung tahun pelaksanaan 2012- 2014 serta bernilai proyek menengah ke atas di Kabupaten Badung, Bali. Metode analisis data yang digunakan untuk mengukur tingkat penerapan green construction adalah statistik deskriptif dan untuk faktor kendala paling dominan dalam penerapan green construction menggunakan sistem ranking dari skor tertinggi sampai yang terendah pada setiap faktor. Hasil analisis menunjukkan tingkat penerapan green construction pada proyek konstruksi gedung di Kabupaten Badung sebesar 65,14% termasuk kategori baik (61%-80%). Faktor 1 (Sumber dan Siklus Material) menjadi faktor yang paling besar diterapakan dengan penerapan 73,25%, dikategorikan baik (61%-80%), sedangkan faktor 4 (E siensi Air) menjadi faktor paling kecil diterapkan dengan penerapan 50,10%, dikategorikan sedang (41%-60%). Untuk urutan peringkat faktor kendala paling dominan dalam penerapan green construction adalah sebagai berikut: peringkat 1 (skor 211) adalah faktor biaya, peringkat 2 (skor 200) faktor membangun kesadaran green construction, peringkat 3 (skor 197) faktor pemilihan material yang ramah lingkungan, peringkat 4 (skor 185) faktor pembuatan disain yang e sien, dan peringkat 5 (skor 179) adalah factor peraturan pemerintah. Dengan demikian, mencermati dari hasil penelitian ini maka diharapkan kontraktor dapat berperan lebih aktif dalam meningkatkan penerapan green construction pada setiap pelaksanaan proyek konstruksi di Kabupaten Badung pada khususnya dan di propinsi Bali pada umumnya.