PERENCANAAN PERSEDIAAN MATERIAL PADA INDUSTRI READY MIX CONCRETE MENGGUNAKAN METODE EOQ (ECONOMIC ORDER QUANTITY) (STUDI KASUS: PT. SARANA BETON PERKASA, JALAN BY PASS PROF. IDA BAGUS MANTRA, GIANYAR-BALI)
Abstract
Setelah krisis moneter, perkembangan di bidang konstruksi khususnya di Indonesia telah mengalami kemajuan. Para penyedia jasa kontruksi bersaing untuk mendapatkan kepercayaan dari pengguna jasa konstruksi. Diantaranya dengan menggunakan ready mix concrete (beton siap pakai) untuk mempercepat penyelesaian proyek dan untuk menjamin agar mutu yang dihasilkan sesuai dengan rencana. Kondisi ini menyebabkan kebutuhan akan beton siap pakai terus meningkat sehingga diperlukan perencanaan persediaan material yang ekonomis yang dapat menjamin kelancaran proses produksi. Penelitian ini membahas perencanaan persediaan material yan ekonomis pada industri beton siap pakai di PT. Sarana Beton Perkasa. Untuk peramalan permintaan selama dua tahun terhadap mutu beton K-225, K-250, K-275, K-300, dan K-350, perencanaan kebutuhan total bahan baku, serta analisis biaya. Metode riset operasi digunakan untuk mendapatkan harga bahan baku yang lebih ekonomis dari sekian banyak sumber pembelian bahan baku. Selain itu, metode Economic Order Quantity (EOQ) digunakan untuk mendapatkan biaya total yang ekonomis dalam proses produksi ready mix concrete. Hasil analisis menunjukkan bahwa perkiraan permintaan beton siap pakai dalam dua tahun peramalan (2014 dan 2015) adalah 4.745 m3 untuk mutu beton K-225, 14.284 m3 untuk K-250, 803 m3 untuk K-275, 53.200 m3 untuk K-300, dan 27.244 m3 untuk mutu K-350. Sementara itu, diperlukan 36.510 ton semen, 69.438 m3 pasir, 45.404 m3 koral, 77.276 liter retarder, serta 18.015.548 liter air untuk memproduksi ready mix concrete. Sehingga, total biaya yang harus dikeluarkan untuk memproduksi ready mix concrete selama dua tahun adalah sebesar Rp. 157.488.069,00.