SARIPATI

Abstract

Tujuannya untuk menentukan apakah penggunaan kortikosteroid selama kchamilan meningkatkan risiko dari hipertensi yang diinduksi kehamilan dan pre-eklamsi diantara wanita penderita asma. Dengan menggunakan rancangan penelitian kasus-kontrol. Penelitian dilakukan pada tiga data dasar kesehatan dari Quebec: RAMQ, MED-ECHO, dan Fichier des evenements demographiques. Diikutkan 3505 wanita asma, dengan 4593 wanita harmil antara tahun 1990-2000. Outcome utama adalah hipertensi yang diinduksi kehamilan dan preeklamsi. Hasil penelitian ini adalah diidentifikasi 302 kasus hipertensi yang diinduksi kehamilan dan 165 kasus pre-eklamsi. Penggunaan kortikosteroid dari konsepsi sampai timbulnya outcome tidak berhubungan dengan meningkatnya risiko hipertensi yang diinduksi kehamilan (adjusted odds ratio 1.02,95% CI:0.77- 1.34) atau pre-eclampsia (1.06, 0.74-1.53). Tidak ada hubungan respon dosis diamati antara inhalasi kortikosteroid dan hipertensi yang diinduksi kehamilan atau preeclampsia. Kortikosteroid oral secara bermakna berhubungan dengan risiko. hipertensi yang diinduksi kehamilan (adjusted odds ratio 1.57, 1.02-2.41), dan ditemukan adanya kecenderungan precklamsia (1.72, 0.98-3.02). Disimpulkan tidak ada peningkatan yang bermakna dari risiko hipertensi yang diinduksi kehamilan atau pre-eklamsia ditemukan diantara pengguna kortikosteroid inhalasi selama kehamilan, sementara petanda dari asma yang tidak terkontrol dan asma berat ditemukan secara bermakna meningkatkan risiko hipertensi yang diinduksi kehamilan dan preeklamsia. Mattel MJ, Rey E. Beauchesne MF, Perreault S, G, Forget A, Blais L.Use of inhaled corticosteroids ing pregnancy and risk of pregnancy induced hypertsion: nested case-control study. 5M/2005;330;23J