Variasi Temperatur Pemanasan Zeolite alam-NaOH Untuk Pemurnian Biogas
Abstract
Biogas merupakan salah satu sumber energi alternatif yang ramah lingkungan. Kandungan biogas tidakhanya CH4 namun juga mengandung CO2, H2O, dan H2S yang merupakan pengotor dalam biogas.
Pengotor ini menyebabkan tidak sempurnanya proses pembakaran, nilai kalor menurun, dan korosi.
Sehingga kandungan senyawa pengotor tersebut harus hilangkan dengan cara permunian atau purifikasi.
Salah satu metode pemurnian adalah dengan menggunakan adsorbent. Salah satu adsorbent yang murah
dan melimpah di Indonesia adalah zeolite alam. Oleh karena itu didalam penelitian ini dikaji pemurnian
biogas dengan menggunakan zeolite yang telah diaktivasi dengan larutan NaOH 15% dari masa zeolite
100 gram dengan variasi perlakuan panas. Penggunaan NaOH bertujuan untuk membersihkan zat
pengotor pada permukaan pori yang ada pada zeolite. Sedangkan perlakuan panas bertujuan untuk
mengaktivasi zeolit secara fisik. Perlakuan panas pada zeolite yang telah diaktivasi secara kimiawi
divariasikan pada temperatur 300°C, 600°C, dan 900°C. Waktu pemurnian diamati dari interval waktu 15
menit sampai dengan menit ke 120. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penurunan kandungan CO2 dan
H2S yang optimal (0%) terjadi pada temperatur perlakuan panas 900°C pada waktu 120 menit. Hal ini
menunjukan bahwa dengan meningkatnya temperatur perlakuan panas mampu memperpendek waktu
pemurnian. Dan dari perhitungan nilai kalor secara teoritis dengan waktu pemurnian 120 menit pada
temperatur pemanasan 300°C, 600°C dan 900°C menunjukkan secara berturut-turut yaitu sebesar 6396,89
kkal/kg, 7711,88 kkal/kg dan 10118,44 kkal.kg. Nilai-nilai diatas lebih besar jika dibandingkan dengan
zeolite tanpa perlakuan panas yaitu sebesar 5409,01 kkal/kg.
Downloads
Keywords
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.