Karakteristik Biodiesel dari Minyak Biji Randu (Ceiba Pentandra) dengan Proses Transesterifikasi Menggunkan Katalis NaoH

  • Nofal Kharis mahasiswa
  • Hary Sutjahjono
  • Hari Arbiantara
  • Digdo Listyadi Setyawan
  • Nasrul Ilminnafik

Abstract

Indonesia sangat berpotensi untuk produksi bahan bakar biodiesel yang berbahan nabati dengan keunggulan yaitu bisa diperbaharui. Banyak sumber bahan bakar alternatif yang mudah ditemukan di Indonesia untuk dijadikan bahan pembuatan biodiesel salah satunya biji randu. Pembuatan biodiesel dari bahan minyak biji randu yang diperoleh dengan cara biji randu dikeringkan terlebih dahulu kemudian biji dihancurkan dan haluskan menggunakan mesin penggiling, kemudian setelah biji halus hasil dari penggilingan dipress untuk mendapatkan minyaknya. Ektraksi biji kapuk menghasilkan 16-25 % ml minyak biji randu dari berat biji. Proses degumming dengan cara minyak ditimbang kemudian dipanaskan dengan suhu mencapai ±50 °C, Kemudian di tambahkan asam phospat sebanyak 0,1% dari berat minyak randu. Dengan suhu minyak dipertahankan selama 60 menit. Kemudian proses transesterifikasi dilakukan pencampuran larutan pada suhu 50 °C dengan lama pengadukan 90 menit, proses transesterifikasi menggunakan larutan metanol dan NaoH sebebagai katalis untuk menghasilkan metyl ester. Kemudian biodiesel diuji karakteristiknya dari pengujian menghasilkan nilai kalor 8641,473 kal/gram, densitas 8730 g/cm³, viskositas 6.815 cst, flash point 115 °C.


Indonesia has the potential for the production of biodiesel fuels made from vegetables with many advantages, which can be renewed. There are many alternative fuel sources that are easily found in Indonesia to make biodiesel as one of the ingredients for seedling. The making of biodiesel from the ingredients of linseed oil obtained by means of litter seeds is dried first then the seeds are crushed and puree using a grinding machine, then after the fine seeds from the mill are pressed to get the oil. Extraction of kapok seeds produces 16-25% ml of seed oil from seed weight. The Degumming process by weighing the oil is then heated with temperatures reaching ± 50 ° C, then phosphate acid is added as much as 0.1% of the weight of the oil. With the oil temperature maintained for 60 minutes. Then the transesterification process was carried out by mixing the solution at 50 ° C with a stirring time of 90 minutes, the transesterification process using methanol and NaoH as a catalyst to produce metyl ester. Then the characteristics of the biodiesel tested from the test produced a heating value of 8641,473 cal / gram, density 8730 g / cm30, viscosity 6,815 cst, flash point 115 ° C.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2019-04-30
How to Cite
KHARIS, Nofal et al. Karakteristik Biodiesel dari Minyak Biji Randu (Ceiba Pentandra) dengan Proses Transesterifikasi Menggunkan Katalis NaoH. Jurnal Energi Dan Manufaktur, [S.l.], v. 12, n. 1, p. 37-40, apr. 2019. ISSN 2541-5328. Available at: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/jem/article/view/46259>. Date accessed: 30 june 2024. doi: https://doi.org/10.24843/JEM.2019.v12.i01.p07.
Section
Articles