Pengaruh Massa Briket Sekam Padi Terhadap Temparatur Dan Kadar Air Rumput Laut Menggunakan Alat Pengering Tipe Bed Dryer
Abstract
NTT merupakan salah satu provinsi yang ada di Indonesia yang terkenal dengan sektor pertanian. Salah satu komoditas pertaniannya yaitu rumput laut, jenis rumput laut yang banyak dibudidaya yaitu jenis eucheuma cottoni Pengolahan rumput laut tidak terlepas dari proses pengeringan. Pengeringan rumput laut yang dilakukan petani masih menggunakan cara konvensional yang dijemur dibawah sinar matahari selama 3-4 hari. Namun pengeringan dengan cara tersebut masih belum efektif karena membutuhkan waktu yang lama tergantung pada cuaca, apalagi musim hujan padamalam hari rumput laut dititip dengan terpal menyebabkan laju penguapan rendah, karena air laut masih terperangkap pada permukaan plastik, maka dari itu penulis melakukan penelitian dengan judul rancang bangun alat pengering rumput laut berbahan bakar briket sekam padi. Penelitian ini bertujuan untuk bagaimana merancang alat pengering rumput laut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode ekperimen. Hasil dari rancang bangun pengering rumput laut berbahan bakar briket Sekam padi yaitu memiliki dimensi tinggi tungku 50 cm, diameter tungku 40, panjang pipa penyalur panas 90 cm, diameter pipa penyalur panas, panjang ruang pengering 76,5 cm, tinggi ruang pengering 67 cm, lebar ruang pengering 46 cm, dan diameter alat pengering 40 cm dan hasil pengujian dilakukan sebanyak tiga kali 3 pengujian yaitu pengujian dengan masaa briket 1kg, 2kg, dan 3 kg untuk mengeringkan 500 g rumput laut setiap pengujian. Menunjukkan bahwa pengujian ke tiga dengan massa 3 kg briket mengeringkan 500 g rumput laut mendapatkan hasil maksimal dengan presentase kadar air 85 %.
Downloads
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.