Konsumsi Serat pada Anak Sekolah Dasar Kota Denpasar
Abstract
Pada era globalisasi sekarang, banyak makanan cepat saji yang ditawarkan memiliki kandungan makanan tinggi lemak, kalori dan rendah serat. Minuman dengan berbagai jenis dan rasa juga banyak ditawarkan yang mengandung kalori disetiap sajiannya, sehingga anak lebih memilih mengonsumsinya dan air minum semakin ditinggalkan. Akibat hal tersebut muncul berbagai penyakit degeneratif di perkotaan.
Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan konsumsi serat dan air di daerah perkotaan yaitu Kota Denpasar tahun 2013 yang dilaksanakan pada bulan Februari – Mei 2013 dengan penelitian cross-sectional. Jumlah sampel adalah 184 siswa kelas V di 8 SD yang berada di Kota Denpasar dengan rentangan umur 9 – 12 tahun. Jumlah sampel diambil secara Systematic Random Sampling. Data yang dikumpulkan yaitu konsumsi serat dan air dengan metode SQ-FFQ dan recall 2x24 jam.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, dari 184 anak, hanya 7.1% anak yang mengonsumsi serat ?10 gr/hari. Rata-rata konsumsi serat 58.7% dari yang dianjurkan. Sumber serat yang sering dikonsumsi yaitu kangkung, agar-agar, jagubg, dan kubis dengan rata-rata konsumsi 3 – 5 kali perminggunya. Untuk konsumsi air, memiliki rata-rata 3 gelas perharinya.
Orang tua diharapkan menjaga anaknya dengan mengontrol asupan dan mencoba untuk menawarkan anaknya dengan makanan tinggi serat dan lebih memilih air minum dibandingkan minuman lainnya. Sekolah diharapkan memberikan edukasi tentang kesehatan bagi para muridnya sehingga memiliki pengaruh pada pertumbuhannya.