Tingkat Pengetahuan Dan Upaya Pencegahan Petugas Kesehatan Terhadap Infeksi Toxoplasmosis Di Kabupaten Badung
Abstract
Toxoplasmosis dapat terinfeksi ke manusia dan menimbulkan dampak yang berat pada manusia bahkan dapat menimbulkan kematian. Di wilayah endemik infeksi ini dilaporkan masih ada 55,6% petugas kesehatan yang memiliki tingkat pengetahuan kurang mengenai infeksi toxoplasmosis. Tidak adanya program khusus infeksi toxoplasmosis dari Pemerintah, menyebabkan belum diketahui sejauh mana tingkat pengetahuan dan upaya pencegahan infeksi toxoplasmosis pada petugas kesehatan. Berdasarkan hal tersebut di Kabupaten Badung dilaporkan prevalensi toxoplasmosis cukup tinggi 41,3% dan di Kabupaten Badung belum pernah dilakukan penelitian mengenai tingkat pengetahuan dan upaya pencegahan toxoplasmosis pada petugas kesehatan. Penelitian ini bertujuan melihat gambaran tingkat pengetahuan dan upaya pencegahan petugas kesehatan terhadap infeksi toxoplasmosis di Kabupaten Badung.
Desain penelitian ini menggunakan deskriptif crossectional. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh pemegang program P2M, KIA dan PROMKES di puskesmas se Kabupaten Badung sebanyak 36 petugas yang diambil secara Total Sampling
Hasil penelitian ini menunjukan sebagian besar petugas kesehatan memiliki tingkat pengetahuan yang kurang terhadap infeksi toxoplasmosis yaitu sebanyak 27 (75%), sedangkan yang memiliki tingkat pengetahuan tinggi sebanyak 9 (25%.), sama halnya dengan pengetahuan, upaya pencegahan petugas kesehatan sebagian besar tergolong kurang yaitu sebanyak 20 (55,6%) sedangkan petugas kesehatan yang memiliki upaya pencegahan baik sebanyak 16 (44,4%). Penelitian ini juga menunjukan adanya hubungan bermakna antara tingkat pengetahuan petugas kesehatan dengan upaya pencegahan petugas kesehatan terhadap infeksi toxoplasmosis di Kabupaten Badung
Disarankan bagi pemerintah diharapkan mengadakan pelatihan kinerja petugas kesehatan mengenai infeksi toxoplasmosis, dan untuk petugas kesehatan diharapkan untuk melakukan upaya pencegahan toxoplasmosis ke masyarakat lebih intensif, serta untuk penelitian selanjutnya diharapkan lebih meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan dan upaya pencegahan petugas kesehatan terhadap infeksi toxoplasmosis