Penerapan Konsep Interior Pertanian Vertikal Sistem Hidroponik Pada Pelatihan Urban Farming Di Kota Denpasar, Bali

Abstract

Di Kota Denpasar tiap tahun terus mengalami penurunan lahan, berdasarkan data non spasial penggunaan lahan pertanian di Kota Denpasar pada tahun 2013 sampai dengan tahun 2014 mengalami penurunan luas yang signifikan yaitu sebesar 12.933 km². Maka dari itu dibutuhkan suatu konsep pertanian yang bisa diterapkan pada lahan perkotaan khususnya pada permukiman yang rata-rata hanya mempunyai rumah dengan tipe 60, oleh karena itulah konsep pertanian yang memanfaatkan lahan terbatas atau yang lebih populer disebut urban farming ini lahir dan untuk menunjang kegiatan urban farming tersebut maka diperlukannya fasilitas pelatihan. Perancangan konsep pertanian vertikal pada Tempat Pelatihan Urban Farming di Kota Denpasar ini bertujuan untuk mengedukasi serta memfasilitasi kebutuhan pangan masyarakat perkotaan yang dimana perancangan konsep pertanian vertikal ini untuk mengatasi kebutuhan lahan pertanian yang tiap tahun semakin menurun di daerah perkotaan. Metode dalam perancangan pertanian vertikal pada Tempat Pelatihan Urban Farming di Kota Denpasar adalah dengan penekanan sistem hidroponik yang diterapkan pada ruang dalam/interior urban farming, jenis tanaman yang dapat ditanam menggunakan sistem hidroponik serta penekanan pencahayaan serta penghawaan untuk menunjang sistem pertanian vertikal ini. Rancangan interior dari tempat pelatihan urban farming yang menekankan konsep pertanian vertikal dengan metode hidroponik dapat menghasilkan suatu fasilitas pertanian yang dapat memberikan suatu tempat dengan fasilitas edukasi serta menyediakan sumber pangan dengan pemanfaatan kondisi lahan yang minim.