Penerapan Tri Hita Karana di Subak Penyalin di Desa Kutuh Kaja, Kecamatan Kerambitan Kabupaten Tabanan

  • DESAK MADE DENIZA ARIANI Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Udayana, Jl. PB. Sudirman Denpasar 80232, Bali
  • I GDE PITANA Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Udayana, Jl. PB. Sudirman Denpasar 80232, Bali

Abstract

The application of Tri Hita Karana in Subak Penyalin in the Village of Kutuh Kaja, Kerambitan Sub-district, Tabanan district. Subak is a pillar that concerns social, economic, cultural and religious life for the communication of farmer in Bali. Therefore, the subak irrigation system is implemented on Tri Hita Karana. By learning Tri Hita Karana, humans know how to take good care of nature, Subak Penyalin is one of those who apply Tri Hita Karana that potentially have a positive impact on farmers in implementing it in the fields of individual levels, special ceremonies that carried out according to the beliefs of each farmer, in the pawongan section holding meetings once every three month, mutual cooperation activities in the subak are carried out after the harves, by having  complete organizational structure in the subak, in the palehan section the boundaries of the terriotory owned by the subak are clear, the irrigation network in the subak fairly smooth, and has its own water channel in each tempek subak. Therefor, it was found that the implementation of Tri Hita Karana in the Parahyangan section has been going well because it has carried out the subak ceremony, in the Pawongan section it has been running well because it has carried out mutual cooperation and routine meetings, in the Palemahan section it has been running well because it already has clear land area. Parahyangan, Pawongan, Palemahan. This study aims to determine the application of Tri Hita Karana in Subak Penyalin. Therefore, this study used a qualitative descriptive analysis. Key informants in this study were selected through purposive sampling. The results of the qualitative descriptive analysis show the application of Tri Hita Karana in the Parahyangan section. There are temples in Subak Penyalin from Tri Hita Karana Temple, Uluncarik, Ulun Danu Batur, Ulun Danu Beratan, Puri Tabanan, Pekendungan Tanah Lot, Carrying out ceremonies at the Subak and individual levels, special ceremonies that carried out according to the beliefs of each farmer, in the pawongan section holding meetings once every three month, mutual cooperation activities in the subak are carried out after the harves, by having complete organizational.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Andika, I. P. T., Sudarta, W., & Djelantik, A. A. . W. S. 2017. Pengetahuan dan Penerapan Tri Hita Karana dalam Subak untuk Menunjang Pertanian Tanaman Pangan Berkelanjutan (Kasus Subak Mungkagan, Desa Sembung, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung. Jurnal Agribisnis Dan Agrowisata, 6(2).
Kartika, P. F., & Windia, W. 2015. Penerapan Tri Hita Karana untuk Keberlanjutan Sistem Subak yang Menjadi Warisan Budaya Dunia: Kasus Subak Wangaya Betan, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan. Jurnal Agribisnis, 3(1), 1–12.
Lagarense, V. I., Kapantow, G. H. M., Kumaat, R. M., & Sondak, L. W. T. 2015. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Alih Fungsi Lahan Pertanian di Kabupaten Minahasa Selatan. Jurnal Cocos, 6(3).
Lilik, L., & Mertayasa, I. K. 2019. Esensi Tri Hita Karana Perspektif Pendidikan Agama Hindu. Bawi Ayah: Jurnal Pendidikan Agama Dan Budaya Hindu, 10(2), 60–80.
Mahendra, P. R. A., & Kartika, I. M. 2021. Membangun Karakter Berlandaskan Tri Hita Karana dalam Perspektif Kehidupan Global. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha, 9(2).
Padet, I. W., & Krishna, I. B. W. 2018. Falsafah Tri Hita Karana: Pengertian dan Penerapannya dalam Kehidupan. https://www.detik.com/bali/budaya/d-6309757/falsafah-tri-hita-karana-pengertian-dan-penerapannya-dalam-kehidupan
Padet, I. W., & Krisnha, I. B. W. 2018. Falsafah Hidup Dalam Konsep Kosmologi Tri Hita Karana. Jurnal Genta Hredaya, 2(2), 37–43.
Pitana, I Gd. Dan Setiawan, I.G.A.P 2005. Revitalisasi Subak Dalam Memasuki Era Globalisasi. Yogyakarta : Andi
Putri, K., & Putra, I. P. A. P. 2022. Implementasi Nilai Tri Hita Karana dalam Kebijakan Penanganan Pandemi Covid-19 di Provinsi Bali. Journal of Contenporary Public Administration (JCPA), 2(1), 21–29.
Sugiyono. 2018.Metode Penelitian Kombinasi. Bandung : CV Alfabeta
Windia, W. 2006. Transformasi Sistem Irigasi Subak yang Berlandaskan Konsep Tri Hita Karana. Denpasar: Pustaka Bali Post.
Windia, W., Pusposutardjo, S., Sutawan, N., Putu, S., & Arif, S. S. 2005. Sistem Irigasi Subak dengan Landasan Tri Hita Karana (THK) sebagai Teknologi Sepadan dalam Pertanian Beririgasi. Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian, 5(3).
Windia, W., Sumiyati, & Sedana, G. 2015. Apek Ritual pada Sistem Irigasi Subak sebagai Warisan Budaya Dunia. Jurnal Kajian Bali, 05(01), 23–38.
Yastrawan, I. G. N. M., Suamba, I. K., & Sarjana, I. M. 2022. Perilaku Petani terhadap Pelaksanaan Tri Hita Karana dalam Upaya Pelestarian Subak Daerah Pariwisata (Kasus Subak Andong, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar. Jurnal Agribisnis Dan Agrowisata, 11(2), 747–752.
Published
2024-12-31
How to Cite
ARIANI, DESAK MADE DENIZA; PITANA, I GDE. Penerapan Tri Hita Karana di Subak Penyalin di Desa Kutuh Kaja, Kecamatan Kerambitan Kabupaten Tabanan. Jurnal Agribisnis dan Agrowisata (Journal of Agribusiness and Agritourism), [S.l.], p. 289-298, dec. 2024. ISSN 2685-3809. Available at: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/jaa/article/view/124624>. Date accessed: 22 feb. 2025.
Section
Articles