Tradisi Lisan di Nusa Tenggara Timur Sebagai Latar Daerah dalam Penulisan Karya Sastra Modern

Abstract

Artikel ini menjelaskan kehidupan ekonomi dan sosial budaya, dalam tradisi lisan, sebagai latar daerah. Fokusnya pada data karya sastra dua antologi puisi pesan perdamaian dari Nusa Tenggara Timur seri 1 (2018) dan seri 2 (2019); dua antologi cerpen pesan perdamaian seri I (2018) dan seri 2 (2019); serta dua novel Suara Samudra (2017) dan Orang-Orang Oetimu (2019). Tujuannya untuk menemukan data latar daerah berbasis tradisi lisan dalam sastra modern, serta bagaimana karya sastra modern juga berperan dalam pewarisan tradisi lisan. Penelitian pustaka, tanggapan pembaca, diskusi kelompok terpadu, dan wawancara dalam penelitian lapangan, merumuskan tiga hal     tentang bentuk dan sumber daya tradisi lisan sebagai latar daerah: toleransi dan kedamaian; mata pencaharian hidup dan problem TKW; serta kepercayaan tradisional, budaya, dan sejarah. Latar daerah berbasis tradisi lisan memiliki fungsi bagi: pewarisan nilai-nilai kebersamaan, kerendahan hati, kerukunan; tanggung jawab laki-laki dalam keluarga, keberanian menolak berbagai bentuk kekerasan, keyakinan pada kampung halaman; serta kepercayaan tradisional, dan nilai-nilai sejarah lokal. Selanjutnya karya sastra dan tradisi lisan tidak hanya berhenti pada nilai-nilai saja, tetapi juga aspek ekonomi dan pemecahan masalah sosial yang tersimpan di baliknya