Peran Perempuan dan Laki-laki: Analisis Dialog dalam Situs Web Brainly.co.id

  • I Ketut Suar Adnyana Universitas Dwijendra

Abstract

Pandemi covid 19 membawa perubahan dalam pembelajaran. Pembelajaran yang awalnya dilakukan secara luring, diubah menjadi pembelajaran secara daring. Perubahan ini menuntut intensitas peran orang tua dalam mendampingi anak belajar di rumah (terutama siswa Sekolah Dasar). Sebagian orang tua mengalami kendala dalam melakukan pendampingan. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan orang tua dalam penguasaan materi pembelajaran di Sekolah Dasar (SD). Untuk mengatasi kendala itu baik orang tua maupun siswa memanfaatkan situs web belajar Brainly dalam menyelesaikan tugas-tugas sekolah.


Brainly adalah perusahaan pendidikan berbasis teknologi dan sebuah situs web belajar yang memungkinkan penggunanya untuk saling bertanya dan menjawab pertanyaan terkait dengan pelajaran sekolah secara terbuka ke pengguna lainnya. Orang tua dan siswa SD juga memanfaatkan situs web Brainly dalam mengerjakan tugas pembelajaran Bahasa Indonesia. Salah satu tugas yang harus dikerjakan siswa SD dalam pembelajaran Bahasa Indonesia adalah membuat dialog. Dialog itu berupa percakapan antara orang tua dengan anak. Dialog-dialog ini dijadikan sumber data dalam mengkaji peran perempuan dan laki-laki dalam ranah keluarga. Berdasar pada analisis data percakapan dapat disimpulkan bahwa   perempuan (ibu) mempunyai tugas dalam urusan domestik termasuk membantu anak dalam menyelesaikan tugas sekolah. Anak perempuan mempunyai tugas membantu ibu dalam menyelesaikan pekerjaan rumah tangga. Laki-laki (ayah) mempunyai tanggung jawab menafkahi anggota keluarga, sebagai, sebagai perencana kegiatan keluarga, dan sebagai kepala keluarga yang bertanggung jawab terhadap pekerjaan yang identik dengan kemaskulinan

References

Adnyana, I Ketut Suar. Suwendi, I Made. Yogan Dewi, Ida Ayu Novita. 2018. Dominasi Laki-laki pada Masyarakat Matrilineal Suku Tetun, Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur Berdasar pada Penggunaan Bahasa. Prosiding Seminar Nasional V Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya ISBN 978-602-6428-41-7

Aida Vitayala S. Hubeis, 2010. Pemberdayaan Perempuan dari Masa ke Masa. IPB Press,
Bogor.

Brekweg, L. 1987. Hesitancy in Female and Male Speech. Dalam: Brouwer, Dede dan De Haan, Dorian., editors. Women’s Language, Socialization and Self-image.
Dordrecht- Holland: Foris Publications.

Brower, D.1987. Language, Attitudes and Sex Stereotypes. Dalam: Brouwer, Dede and De Haan, Dorian., editors Women’s Language, Socialization and Self-image. Dordrecht- Holland: Foris Publications.

Coates, J. 1986. Women, Men and language. London and New York:Longman.

Faqih, M. (1996). Analisis Gender dan Transformasi Sosial. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Janet Holmes, An Introduction to Sociolinguistics (New York: Longman Publishing, 1995).

Lakoff, R. 1975. Language and Woman’ s Place. New York: Harper & Row. Longman.

Supriyantini, S. 2002. Hubungan antara pandangan peran gender dengan keterlibatan suami dalam kegiatan rumah tangga. Laporan Penelitian (tidak diterbitkan). Medan: Fakultas Kedokkteran USU

Trudgill, P. 1983. On Dialect: Social and Geographical Perspectives .Oxford: Basil Blackwell.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan.

Zimmerman, D. dan C. West. 1975. Sex Role, Interruptions and Silence in Coversation.Dalam: Thorne,B. dan Henley, N.,editor. Language and Sex: Difference and Dominan. Massachusetts: Newbury House.
Published
2021-11-19
How to Cite
SUAR ADNYANA, I Ketut. Peran Perempuan dan Laki-laki: Analisis Dialog dalam Situs Web Brainly.co.id. International Seminar on Austronesian Languages and Literature, [S.l.], v. 9, n. 1, p. 81-87, nov. 2021. Available at: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/isall/article/view/79871>. Date accessed: 21 nov. 2024.