TRANSFORMATION OF FISHERMEN'S CULTURE POST RECLAMATION OF PT. BTID IN SERANGAN, DENPASAR

  • I Nyoman Yoga Segara Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar

Abstract

Serangan island fishermen were known as great sailors. They sailed outside Bali and were known as fresh fish producers. They could produce fresh fish only around the island. The catch, usually sold by women in traditional markets and door to door. But since PT. BTID conducted reclamation in the 1990s, the life of Serangan fishermen was not like its heyday. Fish-seeking areas are narrow because of damage to marine ecosystem. Even parking the boat has been limited because some beaches previously owned by Serangan people now belong to PT. BTID is not permitted to enter. As a result, they parked boats anywhere and are now looking for fish around Sanur or Nusa Dua. The sea is no longer the main source of life. Many young people are no longer fishermen, their parents switch professions, become parking and security guards, and sell seaweed and shellfish. But the new profession does not guarantee their lives. Cultural transformation is being experienced by fishermen, to change their perspective of sea. Making Serangan as a departure dock for tourists to Lembongan or Lombok and Turtle Park as a tourist icon are some of the results of cultural transformation in the lives of Serangan community.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Adile, Jean Maryke, V. V. Rantung, dan F. Kerebungu. “Perubahan Sosial Ekonomi Keluarga Nelayan Setelah Reklamasi di Kelurahan Wenang Selatan”. Artikel Ilmiah dari Tesis, Pasca Sarjana Universitas Sam Ratulangi, tanpa tahun dan penerbit.
Alfinda, Fany. “Kawasan Ekowisata Penangkaran Penyu di Desa Sebubus, Kabupaten Sambas”. Jurnal online mahasiswa Arsitektur Universitas Tanjungpura. Volume 5/Nomor 2/September 2017, 64-76.
Anwar, Sakaria J. “Strategi Nafkah (Livelihood) Masyarakat Pesisir Berbasis Modal Sosial”.Socius. Volume Xiii, Juni-September 2013, 1-21.
Fargomeli, Fanesa. “Interaksi Kelompok Nelayan dalam Meningkatkan Taraf Hidup di Desa Tewil Kecamatan Sangaji Kabupaten Maba Halmahera Timur”. Journal “Acta Diurna”. Volume III. No. 3. Tahun 2014, 1-17.
Harteti, Sri, Sambas Basuni, Burhanuddin Masy'ud dan Fredinan Yulianda. “Peran Para Pihak Dalam Pengelolaan Kawasan Konservasi Penyu Pangumbahan (Role of Stakeholders In The Management of Pangumbahan Turtle Conservation Area)”. Jurnal Analisis Kebijakan Kehutanan. Vol. 11 No. 2, Agustus 2014: 145-162.
Helmi, Alfian dan Arif Satria. “Strategi Adaptasi Nelayan Terhadap Perubahan Ekologis”. Makara, Sosial Humaniora, Vol. 16, No. 1, Juli 2012: 68-78.
Hurmain dan Puriana. “Transformasi Nelayan di Pesisir Kepulauan Bengkalis (Studi Tentang Pergerseran Pola Interaksi Sosial, Agama, Alat Penangkapan, dan Perubahan Ekosistem)”. Toleransi, Vol. 5 No. 1 Januari-Juni 2013, 13-22.
Juliantono, Ferry J. dan Aris Munandar. “Fenomena Kemiskinan Nelayan: Perspektif Teori Strukturasi”. Jurnal Politik,Jurnal Kajian Politik dan Masalah Pembangunan. Vol. 12 No. 02. 2016, 1857-1866.
Langinan, Fieter, Farnis B. Boneka, dan Billy T. Wagey. “Aspek Lingkungan Lokasi Bertelur Penyu di Pantai Taturian, Batumbalango Talaud”. Jurnal Pesisir dan Laut Tropis. Volume 1 Nomor 2 Tahun 2017, 26-31.
Langinan, Fieter, Farnis B. Boneka, dan Billy T. Wagey. “Aspek Lingkungan Lokasi Bertelur Penyu di Pantai Taturian, Batumbalango Talaud”. Jurnal Pesisir dan Laut Tropis. Volume 1 Nomor 2 Tahun 2017, 26-31.
Listiyandra, Krishna, Zuzy Anna, dan Yayat Dhahiyat. “Kontribusi Wanita Nelayan dalam Upaya Pemenuhan Kebutuhan Ekonomi Keluarga Nelayan di Muara Angke Kecamatan Penjaringan Jakarta Utara”. Jurnal Perikanan Kelautan Vol. VII No. 2 /Desember 2016 (80-90).
Musthofa, Muhammad Wakhid. “Model Matematika Starategi Konservasi Populasi Penyu”. Fourier. Juni 2014, Vol. 3, No. 1, 23-41.
Picard, Michel. 2006. Bali Pariwisata Budaya dan Budaya Pariwisata. Terjm. Jean Couteau dan Warih Wisatsana dari Bali: Tourism Culturel et culture tourisque, 1992. Jakarta: Forum Jakarta-Paris.
Primyastanto, Mimit, Soemarno, Anthon Efani, dan Sahri Muhammad. “Kajian Ekonomi Rumah Tangga Nelayan Payang di Selat Madura, Jawa Timur”. Wacana. Vol. 15, No. 2 (2012): 12-19.
Priyono, Agus. “Pengeloman Habitat dan Satwa Penyu Laut”. Media Konservasi. Vol. I1 (2), Januari 1989: 33-38.
Puspitasari, Hira Malahayati, Anwar Azazi, dan Sutarto Yosomulyono. “Dampak Kerusakan Terumbu Karang Terhadap Hasil Tangkapan Ikan di Desa Pulau Lemukutan Kabupaten Bengkayang Propinsi Kalimantan Barat”. Artikel Ilmiah dari Skripsi. Universitas Tanjungpura, tanpa tahun dan penerbit.
Rudyansjah, Tony. 2009. Kekuasaan, Sejarah, dan Tindakan. Sebuah Kajian Tentang Lanskap Budaya. Jakarta: Rajawali Press.
Srimulyaningsih, Reni, Agus Priyono, dan Eva Rachmawati. “Potensi Penyu Hijau (Chelonia Mydas L.) dan Pemanfaatannya sebagai Daya Tarik Wisata di Kawasan Pantai Sindangkerta, Kabupaten Tasikmalaya”. Media Konservasi. Vol. 15, No. 1 April 2010: 21-25.
Syafrini, Delmira. “Nelayan Vs Rentenir. Studi Ketergantungan Nelayan terhadap Rentenir pada Masyarakat Pesisir”. Jurnal Ilmu Sosial Mamangan, Nomor 2, Volume I, Tahun 2014, 67-74.
Wagiu, Max. “Dampak Program Reklamasi Bagi Ekonomi Rumah Tangga Nelayan di Kota Manado”. Jurnal Perikanan dan Kelautan Tropis. Vol VII, 1, April 2011, 12-16.
Published
2019-08-29
How to Cite
SEGARA, I Nyoman Yoga. TRANSFORMATION OF FISHERMEN'S CULTURE POST RECLAMATION OF PT. BTID IN SERANGAN, DENPASAR. International Conference on Cultural Studies, [S.l.], v. 2, p. 22-28, aug. 2019. ISSN 2686-5173. Available at: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/iccs/article/view/53330>. Date accessed: 18 apr. 2024.