UPAYA INDONESIA MENGGUNAKAN ANGKLUNG SEBAGAI MEDIA DIPLOMASI BUDAYA DI AMERIKA SERIKAT TAHUN 2014-2019
Abstract
Indonesia menggunakan angklung sebagai alat diplomasi sebagai upaya untuk mendukung berbagai program pemerintah khususnya dalam mempererat peran Indonesia di dunia internasional. Maka, penulis tertarik untuk meneliti “Upaya Indonesia menggunakan angklung sebagai media diplomasi di Amerika Serikat pada tahun 2014-2019”. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif bersifat deskriptif dengan jenis dan sumber data sekunder dan menggunakan teknik literatur untuk mengumpulkan data. Penelitian ini menggunakan analisis tingkat negara dan teori yang digunakan adalah soft power dan diplomasi budaya. Upaya pengenalan angklung diilakukan melalui pemerintah dengan Program Diplomasi Budaya, kerjasama bilateral, dan masyarakat dengan organisasi Saung Angklung Udjo serta House of Angklung. Konsep diplomasi budaya menekankan pentingnya seni dan budaya sebagai alat untuk meningkatkan hubungan diplomatik antara negara dan memberikan Indonesia kesempatan besar untuk menggali keuntungan dari hubungan bilateral antar kedua negara. Amerika Serikat menjadi negara importir terbesar angklung di tahun 2017 yang diproduksi oleh SAU dengan jumlah sebesar 23%. Dengan begitu, angklung dapat digunakan untuk menunjukkan eksistensinya terhadap AS. Promosi budaya melalui soft power membantu memperkuat hubungan antara Indonesia dan Amerika Serikat melalui pemahaman tentang budaya dan keberagaman. Diplomasi budaya angklung menguntungkan kedua negara dalam hal pengenalan budaya dan pertumbuhan pariwisata.