FAKTOR PREDISPOSISI, PENDUKUNG, DAN PENDORONG PERBEDAAN PERILAKU SKRINING PENYAKIT TIDAK MENULAR DI KOTA DENPASAR, PROVINSI BALI

  • Erinda Resta Sellia Dela Program Studi Sarjana Kedokteran, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana
  • Wayan Citra Wulan Sucipta Putri Departemen Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran Pencegahan, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana
  • Putu Cintya Denny Yuliyatni Departemen Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran Pencegahan, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana
  • Putu Aryani Departemen Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran Pencegahan, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Abstract

Penyakit tidak menular (PTM) merupakan salah satu penyebab kecacatan, pembengkakan biaya kesehatan, dan kematian terbanyak di dunia. Skrining menjadi salah satu upaya untuk mencegah penyakit ini. Skrining PTM dapat dilakukan dengan melakukan pemeriksaan tekanan darah, glukosa darah, kolesterol darah, dan indeks massa tubuh. Akan tetapi pemanfaatan skrining ini masih rendah. Berdasarkan teori Lawrence Green, faktor predisposisi, pendukung, dan pendorong merupakan faktor yang memengaruhi perilaku kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan proporsi perilaku skrining PTM berdasarkan faktor predisposisi, pendukung, dan pendorong di kota Denpasar. Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional yang dilakukan di Denpasar pada Oktobber – Novermber 2022. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 160 yang diambil dengan metode convenient. Data diambil dengan kuesioner dan dianalisis menggunakan uji chi–square. Dalam penelitian ini, 41,3% responden memiliki perilaku skrining yang baik. Perilaku skrining yang baik ditemukan pada kelompok lansia awal – manula (PR 1,900; 95% IK: 1,335 – 2,705), memiliki asuransi (PR 1,682; 95% IK: 1,075 – 2,637), dukungan keluarga yang baik (PR 3,204; 95% IK: 2,003 – 5,126), dukungan teman yang baik (PR 3,132; 95% IK: 2,077 – 4,723); dan dukungan petugas kesehatan yang baik (PR 2,564; 95% IK: 1,761 – 3,734). Dari penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan proporsi perilaku skrining berdasarkan faktor usia, kepemilikan asuransi, dukungan keluarga, dukungan teman, dan dukungan petugas kesehatan. Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan perilaku skrining PTM adalah pemberian edukasi, lebih menyebarluaskan informasi mengenai posyandu lansia dan posbindu PTM, bekerja sama dengan penyedia lapangan pekerjaan untuk mengadakan skrining di tempat kerja, dan memberikan dukungan pada keluarga untuk melakukan pemeriksaan PTM.


Kata kunci :  Skrining penyakit tidak menular, deteksi dini, faktor predisposisi, Lawrence Green, Denpasar        

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biographies

Erinda Resta Sellia Dela, Program Studi Sarjana Kedokteran, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Program Studi Sarjana Kedokteran, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Wayan Citra Wulan Sucipta Putri, Departemen Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran Pencegahan, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Departemen Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran Pencegahan, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana 

Putu Cintya Denny Yuliyatni, Departemen Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran Pencegahan, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Departemen Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran Pencegahan, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana 

Putu Aryani, Departemen Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran Pencegahan, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Departemen Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran Pencegahan, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana 

Published
2023-02-24
How to Cite
DELA, Erinda Resta Sellia et al. FAKTOR PREDISPOSISI, PENDUKUNG, DAN PENDORONG PERBEDAAN PERILAKU SKRINING PENYAKIT TIDAK MENULAR DI KOTA DENPASAR, PROVINSI BALI. E-Jurnal Medika Udayana, [S.l.], v. 12, n. 2, p. 43-50, feb. 2023. ISSN 2303-1395. Available at: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum/article/view/95916>. Date accessed: 27 sep. 2024. doi: https://doi.org/10.24843/MU.2023.V12.i02.P09.