POTENSI RENOPROTEKTIF EKSTRAK ETANOL BUNGA CENGKIH (SYZYGIUM AROMATICUM) PADA TIKUS YANG DIINDUKSI OBAT ANTITUBERKULOSIS DITINJAU DARI GAMBARAN HISTOPATOLOGI
Abstract
Ginjal sebagai organ yang berperan dalam filtrasi darah dapat mengalami kerusakan akibat penggunaan obat jangka panjang, contohnya obat antituberkulosis (OAT). Tingginya kasus Tuberkulosis di Indonesia menjadi salah satu risiko kerusakan ginjal yang berhubungan dengan reaksi inflamasi dan stres oksidatif dari OAT. Eugenol dan flavonoid yang dikandung bunga cengkih (Syzygium aromaticum) dapat berperan sebagai renoprotektor. Aktivitas renoprotektif dari ekstrak etanol bunga cengkih dibuktikan dengan pengamatan dan skoring histopatologi kerusakan ginjal berupa kongesti, perdarahan, peradangan, dan degenerasi. Menguji potensi renoprotektif ekstrak etanol bunga cengkih pada tikus yang diinduksi OAT adalah tujuan dari penelitian ini. Penelitian ini merupakan penelitian analitik eksperimental dengan 30 ekor tikus wistar yang dibagi ke dalam 5 kelompok sebagai sampel penelitian selama 21 hari. Pada kelompok perlakuan diberi OAT dengan dosis 350 mg/kgBB, ekstrak etanol bunga cengkih dengan dosis 200 mg/kgBB, 400 mg/kgBB, dan 800 mg/kgBB. Kemudian dilakukan terminasi, pengamatan preparat, skoring histopatologi kerusakan ginjal berupa kongesti, perdarahan, peradangan, dan degenerasi. Didapatkan rata-rata skor kerusakan ginjal pada kelima kelompok penelitian. Hasil uji komparasi Kruskal-Wallis didapatkan adanya signifikansi dengan nilai p = 0,001. Hasil uji Post-Hoc Mann-Whitney didapatkan adanya perbedaan bermakna pada kelompok perlakuan G1 dan G2, G1 dan G3, G1 dan G4, G2 dan G3, G2 dan G4, G3 dan G4. Berdasarkan penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol bunga cengkih dengan dosis 400 mg/kgBB dapat memberikan efek protektif terhadap ginjal tikus yang diinduksi OAT dilihat dari skoring histopatologi kerusakan ginjal berupa kongesti, perdarahan, peradangan, dan degenerasi.