KARAKTERISTIK FERITIN SERUM PADA PASIEN PENYAKIT GINJAL KRONIK YANG MENJALANI HEMODIALISIS DI RSUP PROF. DR. I.G.N.G. NGOERAH
Abstract
Penyakit ginjal kronik (PGK) sebagai permasalahan kesehatan global dengan resiko terjadinya kematian. Abnormalitas pada struktur ginjal menyebabkan adanya penurunan fungsi ginjal dengan kerusakan pada histologi dan penurunan laju filtrasi glomerulus. Faktor yang mempengaruhi terjadinya PGK antara lain usia tua, diabetes, hipertensi, obesitas, penyakit kardiovaskular dan pola hidup tidak sehat. Perkembangan medis telah mengembangkan pergantian fungsi ginjal dengan menggunakan alat berfungsi sebagai ginjal buatan yang dinamakan hemodialisis. Pemeriksaan feritin serum dan saturasi transferin menjadi parameter laboratorium paling umum. Rancangan penelitian deskriptif observasional dengan menggunakan metode potong lintang. Sampel total dipilih sebagai metode pengambilan sampel. Subjek PGK pada penelitian ini berjumlah 143 orang dengan feritin serum tinggi yaitu 113 orang (79%) distribusi pasien terbanyak ditemukan pada jenis kelamin perempuan yaitu 58 orang (40.6%), Pada kelompok usia dengan feritin serum tinggi terbanyak pada kelompok lansia awal (46-55 tahun) berjumlah 31 orang (21,7%). Berdasarkan lama menjalani hemodialisis terbanyak menjalani hemodialisis >5 tahun yaitu 57 orang (39,9%), Riwayat penyakit terdahulu didapatkan banyak mengalami hipertensi yaitu 29 orang (20,3%). Seluruh pasien mengalami derajat PGK yang sama yaitu stadium 5. Pasien PGK yang menjalani hemodialisis dominan mengalami feritin serum tinggi. Ditemukan pada jenis kelamin perempuan, kelompok usia lansia dewasa dengan lama menjalani hemodialisis >5 tahun dan memiliki riwayat penyakit terdahulu yakni hipertensi.
Kata kunci : feritin serum, PGK, Hemodialisis