KUALITAS HIDUP PASIEN TONSILITIS KRONIS YANG MENJALANI TONSILEKTOMI
Abstract
Latar Belakang: Tonsil sebagai lini pertama kekebalan tubuh yang bertugas dalam menjaring bakteri dan virus yang masuk ke tubuh melalui sinus dan mulut, produksi antibodi pun distimulasi oleh tonsil. Gangguan fungsi normal dari tonsil akibat infeksi tonsilitis kronis dapat menyebabkan penurunan kualitas hidup pada penderita, ditambah dengan pelaksanaan terapi tonsilektomi yang dapat menyebabkan perubahan pada sistem pertahanan tubuh pasien. Kualitas hidup kerap dijadikan sebagai salah satu kriteria utama untuk mengetahui intervensi pelayanan Kesehatan seperti morbiditas, mortilitas, fertilitas, dan kecacatan. Penilaian kualitas hidup pasien dapat diukur menggunakan angket yang dikembangkan oleh The Medical Outcomes Trust, Health Assessment Lab, QualityMetric Incorporated, and Optum Incorporated dengan lisensi dari RAND Coorperation. Kuesioner SF-36 terdiri dari 36 pertanyaan dan dikategorikan menjadi 8 domain, yakni: kesehatan fungsi fisik, keterbatasan fungsi fisik, nyeri tubuh, kesehatan secara umum, vitalitas, fungsi sosial, keterbatasan emosional, dan kesehatan mental. Maka dari itu, dilakukan studi untuk mengetahui kualitas hidup pasien tonsilitis kronis yang menjalani tonsilektomi.
Tujuan: Mengetahui kualitas hidup pasien tonsilitis kronis yang menjalani tonsilektomi di RSUP Prof. Dr. I.G.N.G. Ngoerah Denpasar.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian dengan jenis rancangan penelitian deskriptif dengan pendekatan cross-sectional dan observasi yang dilakukan langsung kepada subjek penelitian dengan menggunakan total sampling.
Hasil dan Kesimpulan: Total sampel sebanyak 10 pasien yang menyetujui menjadi sampel penelitian. Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan rata-rata pasien yang menjalani tonsilektomi adalah 21 tahun dengan gambaran kualitas hidup pasien yang baik dengan nilai rata-rata sebesar 74,34. Hasil rata-rata pada masing-masing domain adalah sebagai berikut; domain kesehatan secara umum sebesar 66,67, domain fungsi fisik sebesar 87, domain keterbatasan fisik sebesar 80, domain keterbatasan emosional sebesar 83,33, domain nyeri tubuh sebesar 73, domain vitalitas sebesar 63,50, domain fungsi sosial sebesar 70 dan domain kesehatan mental sebesar 71,20.