KARAKTERISTIK KLINIKOPATOLOGIK ATEROSKLEROSIS KORONER DAN MORFOLOGI MIOKARDIUM KASUS OTOPSI DI RSUP PROF. DR. I.G.N.G. NGOERAH TAHUN 2017 – 2021
Abstract
Aterosklerosis arteri koroner menjadi penyebab utama PJK dengan angka kejadian dan kematian tinggi yang menyerang berbagai usia dan jenis kelamin. Penelitian ini bertujuan mengetahui karakteristik klinikopatologik aterosklerosis koroner dan morfologi miokardium. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik observasional potong lintang menggunakan teknik total sampling dari 1 Januari 2017 hingga 31 Desember 2021 mencakup variabel deskriptif berupa usia, jenis kelamin, lokasi sumbatan, level sumbatan, serta variabel analitik meliputi ketebalan miokardium dan morfologi miokardium. Data diolah menggunakan SPSS ver 26.0. Selanjutnya, dari data deskriptif dianalisis hubungan antara level sumbatan arteri koroner dengan ketebalan dan morfologi miokardium menggunakan uji chi square test dengan nilai kemaknaan ditentukan pada p<0,05. Hasil penelitian menunjukkan kasus otopsi di RSUP Prof. Dr. I G.N.G. Ngoerah Denpasar tahun 2017-2021 berjumlah 81 kasus otopsi. Kasus otopsi terbanyak pada rentang usia 60-69 tahun (20 kasus/25%) dan didominasi laki-laki (62 kasus/76,5%). Lokasi sumbatan kebanyakan multiple baik campuran arteri koroner kiri maupun campuran arteri koroner kiri dan kanan, yaitu sebesar 9 kasus dan 12 kasus (25,9%). Level sumbatan sebagian besar di bawah critical stenosis/sumbatan <75% dengan frekuensi 48 kasus (59,3%). Miokardium paling tebal adalah miokardium ventrikel kiri dengan rerata ketebalan 16,85 mm. Kebanyakan kasus (35 kasus/43,2%) tidak menunjukkan perubahan morfologi miokardium. Miokardium ventrikel kiri menunjukkan perbedaan ketebalan signifikan (p=0,033), sedangkan perubahan morfologi tidak menunjukkan perbedaaan signifikan pada level sumbatan berbeda (p=0,245) pada uji statistik chi-square. Disimpulkan bahwa kasus otopsi di RSUP Prof. Dr. I G.N.G. Ngoerah Denpasar tahun 2017-2021 sebagian besar laki-laki, usia 60-69 tahun, dengan lokasi sumbatan aterosklerosis multiple pada level sumbatan <75%, dan miokardium paling tebal adalah ventrikel kiri. Terdapat hubungan bermakna antara ketebalan ventrikel kiri dengan level sumbatan arteri koroner. Tidak terdapat hubungan bermakna antara perubahan morfologi dengan level sumbatan arteri koroner.
Kata kunci : Aterosklerosis Koroner, Kasus Otopsi, Karakteristik, Gambaran Histopatologi, Morfologi Miokardium