HUBUNGAN STATUS NUTRISI DAN PENYAKIT KOMORBID DENGAN ACTIVITY DAILY LIVING PADA ORANG LANJUT USIA DI KOTA DENPASAR
Abstract
Meningkatnya angka harapan hidup seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk usia lanjut. Orang lanjut usia akan mengalami perubahan komposisi tubuh dan lebih rentan terhadap penyakit sehingga berdampak pada berkurangnya kemampuan dalam melakukan kegiatan secara mandiri. Tingkat kemandirian dari lansia dapat dilihat melalui penghitungan skor Activity Daily Living (ADL). ADL dapat dipengaruhi oleh keadaan tubuh seperti disabilitas karena kehilangan organ tubuh, penyakit kronis, kondisi tubuh, atau kelemahan yang dapat terjadi karena penuaan. Penyakit yang dapat mempengaruhi ADL ini contohnya gagal jantung kongestif, pasca stroke, arthritis, diabetes melitus. Selain penyakit yang telah disebutkan, komposisi tubuh juga memberikan peranan penting dalam perubahan ADL. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan status nutrisi dan penyakit komorbid dengan ADL pada orang lanjut usia di Kota Denpasar. Penelitian ini merupakan penelitian analitik cross sectional yang dilakukan di empat banjar di Kota Denpasar. Data Responden adalah hasil instrument ADL Barthel dan tinggi badan serta berat badan terhadap 70 responden lansia. Variabel bebas adalah status nutrisi dan penyakit komorbid sedangkan variabel tergantung adalah status ADL. Data dianalisis dengan menggunakan uji chi square. Hasil penelitian tertinggi berjenis kelamin perempuan (78,5%), IMT lebih (37,5%), ADL ringan (77,15%), dan tidak memiliki penyakit komorbid (37,1%). Penelitian ini menunjukkan adanya hubungan signifikan antara status nutrisi dengan ADL (P=0,016) sedangkan tidak ada hubungan signifikan antara penyakit komorbid dengan ADL (P=0,353) pada orang lanjut usia di Kota Denpasar. Sehingga dapat disimpulkan perubahan status nutrisi pada lansia dapat mempengaruhi kemampuan lansia tersebut untuk melakukan kegiatannya sehari – hari.
Kata Kunci: status nutrisi, penyakit komorbid, activity daily living, lansia