Hubungan Perkuliahan Daring dengan Nyeri Kepala pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Angkatan 2018-2020
Abstract
Latar belakang: Nyeri kepala merupakan keluhan umum yang sering ditemukan dengan prevalensi lebih besar dari 90%. Sekitar 26% nyeri kepala dilaporkan pada pelajar yang bukan pengguna internet dan telepon genggam, 30% pada pengguna internet, 29% pada pengguna telepon genggam, dan 29% pada pengguna keduanya. Penggunaan internet dan gadget semakin meningkat pada masa pandemi COVID-19, salah satunya dikarenakan pemberlakuan pembelajaran atau perkuliahan daring. Penggunaan gadget memiliki dampak negatif dalam aspek kesehatan seperti meningkatnya risiko kanker akibat radiasi, mata perih, nyeri leher, dan nyeri kepala. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara perkuliahan daring dengan nyeri kepala pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Angkatan 2018-2020. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik menggunakan desain cross sectional dengan teknik simple random sampling. Subjek penelitian adalah sebanyak 90 orang mahasiswa. Hasil: Dari 90 responden, 39 orang (43,4%) mengeluhkan kadang-kadang menderita nyeri kepala, 34 orang (37,8%) mengeluhkan jarang menderita nyeri kepala, sedangkan 13 orang (14,4%) tidak mengeluhkan nyeri kepala, sisanya sebanyak 4 orang (4,4%) mengeluhkan sering nyeri kepala selama perkuliahan daring. Hasil uji statistik Fisher’s Exact menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara durasi perkuliahan daring dengan frekuensi nyeri kepala (p=0,314) dan antara frekuensi perkuliahan daring dengan frekuensi nyeri kepala (p=0,781). Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara perkuliahan daring dengan nyeri kepala pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara angkatan 2018 sampai angkatan 2020.
Kata kunci : COVID-19, gadget, nyeri kepala, perkuliahan daring