PREVALENSI DEPRESI DAN HUBUNGANNYA DENGAN NILAI HbA1C PADA PASIEN PRIA DENGAN DIABETES MELITUS DI RSUP SANGLAH DENPASAR

  • Budi Ratna Aryani

Abstract

Diabetes Melitus (DM) merupakan salah satu penyakit kronis yang berpotensi
mengalami komplikasi yang lebih berat. Hal inilah yang mengakibatkan banyak penderita
DM mengalami depresi. Depresi yang dialami akan berdampak pada kurang terkontrolnya
kadar gula darah pasien. Glycated Hemoglobin (HbA1C) adalah salah satu barometer untuk
mengetahui apakah kadar gula darah seorang pasien cukup terkontrol atau tidak. Penelitian
ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana prevalensi depresi dan hubungannya dengan nilai
HbA1C pada pasien pria dengan DM yang datang ke Poliklinik Diabetes RSUP Sanglah.
Penelitian dilakukan dengan membagikan kuisioner Diabetes Distress Scale (DDS) dan
melihat hasil HbA1C pada rekam medik. Dari 29 sampel yang ikut serta dalam penelitian, 22
sampel mengalami depresi ringan dan 7 sampel mengalami depresi sedang-berat. Dari 29
sampel hanya 19 sampel yang diketahui nilai HbA1Cnya, 3 sampel  memiliki nilai HbA1C
baik, 4 sedang, dan 12 buruk. Kesimpulan dari penelitian ini, tidak terdapat hubungan yang
signifikan antara depresi dan nilai HbA1C (p=0,309).

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biography

Budi Ratna Aryani
Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
How to Cite
ARYANI, Budi Ratna. PREVALENSI DEPRESI DAN HUBUNGANNYA DENGAN NILAI HbA1C PADA PASIEN PRIA DENGAN DIABETES MELITUS DI RSUP SANGLAH DENPASAR. E-Jurnal Medika Udayana, [S.l.], p. 534-542, may 2014. ISSN 2303-1395. Available at: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum/article/view/8839>. Date accessed: 03 may 2024.

Keywords

Diabetes Melitus, Depresi, HbA1C, Pria