Hubungan antara Tingkat Pengetahuan dan Penggunaan Obat Tradisional dan Suplemen untuk Memelihara Daya Tahan Tubuh selama Masa Pandemi COVID-19 pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
Abstract
Ketika COVID-19 pertama kali muncul, semua orang berusaha mencari cara untuk mencegah diri agar tidak terinfeksi. Salah satu caranya adalah dengan meningkatkan daya tahan tubuh melalui obat tradisional dan suplemen. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan antara tingkat pengetahuan dan penggunaan obat tradisional dan suplemen tersebut. Penelitian cross-sectional ini menggunakan simple random sampling untuk mengambil sampelnya. Setelah semua data terkumpul, maka data diolah dengan uji regresi untuk mengetahui apakah penggunaan obat tradisional dan suplemen memiliki korelasi dengan variabel lain seperti angkatan, jenis kelamin, tingkat pengetahuan tentang COVID-19, tingkat pengetahuan tentang obat tradisional, dan tingkat pengetahuan tentang suplemen. Hasil penelitian menemukan terdapat beberapa variabel yang memiliki korelasi seperti tingkat pengetahuan terhadap COVID-19 mempengaruhi penggunaan meniran (p value = 0.001, Exp = 0.117), jenis kelamin (p value = 0.037, Exp = 1.679) dan angkatan 2019 (p value = 0.048, Exp = 1.778) mempengaruhi penggunaan kunyit, tingkat pengetahuan terhadap COVID-19 mempengaruhi penggunaan temulawak (p value = 0.031, Exp = 0.392), serta jenis kelamin (p value = 0.046, Exp = 2.077) dan tingkat pengetahuan terhadap COVID (p value = 0.001, Exp = 4.401) mempengaruhi Vitamin C. Jahe merupakan obat tradisional yang paling banyak digunakan (45,6%) sedangkan Vitamin C merupakan suplemen yang paling banyak digunakan responden (89,5%).