HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI, ASUPAN ZAT BESI DAN SENG DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA REMAJA PUTRI DI SMP SANTO YOSEPH
Abstract
ABSTRAK
Remaja adalah periode peralihan dari masa anak menjadi dewasa. Perkembangan remaja merupakan kompleks dengan pubertas, kematangan neurokognitif, transisi peran sosial, konsekuensi peningkatan kebutuhan terhadap nutrisi. Remaja putri membutuhkan zat gizi tiga kali lebih tinggi dari pria karena setiap bulan remaja putri mengalami menstruasi. Status gizi, zat besi dan seng adalah salah satu aspek penting mikronutrient yang mempengaruhi prestasi akademik remaja putri. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan status gizi, tingkat konsumsi zat besi (Fe) dan seng (Zn) dengan prestasi belajar pada remaja putri di SMP Santo Yoseph Denpasar. Penelitian ini menggunakan metode cross sectional. Instrumen dalam penelitian ini adalah kuesioner sosiodemografi, form food recall 1x24 jam, nilai rapor siswi kelas IX dan status gizi dinilai melalui Indeks Massa Tubuh. Hasil penelitian ini mengungkapkan sebagian besar responden (60,4%) dengan status gizi normal, sebagian besar responden (84,9%) dengan tingkat konsumsi zat besi kurang dan paling banyak responden (71,7%) memiliki tingkat konsumsi seng kurang. Prestasi belajar sebagian besar siswi memiliki prestasi belajar tinggi dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia (78,3%), Matematika (73,6%), Bahasa Inggris (80,2%) dan Ilmu Pengetahuan Alam (92,5%). Tidak ditemukan hubungan antara status gizi dengan prestasi belajar Bahasa Indonesia (p=0,241), Matematika (p=0,288), Bahasa Inggris (p=0,690), dan IPA (p=0,327). Tingkat konsumsi zat besi tidak memiliki hubungan dengan prestasi belajar Bahasa Indonesia (p=0,096), Matematika (p=0,889), Bahasa Inggris (p=0,572), dan IPA (p=0,416). Tingkat konsumsi seng tidak memiliki hubungan dengan prestasi belajar Bahasa Indonesia (p=0,436), Matematika (p=0,971), Bahasa Inggris (p=0,568), dan IPA (p=0,829).
Kata Kunci: Status Gizi, Zat Besi, Seng, Prestasi Belajar, Remaja Putri