KUALITAS HIDUP PENDERITA RINOSINUSITIS KRONIS YANG MENJALANI IRIGASI NASAL DI POLI THT-KL RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH DENPASAR BALI PERIODE FEBRUARI 2020 – APRIL 2021
Abstract
Rinosinusitis kronis merupakan masalah kesehatan yang memiliki dampak signifikan terhadap penurunan kualitas hidup penderita. Departemen Kesehatan Republik Indonesia pada tahun 2003, menyebutkan penyakit hidung dan sinusitis menempati urutan ke 25 dari 50 pola penyakit peringkat utama. Hal ini menunjukan bahwa angka kejadian rinosinusitis kronis di Indonesia masih tinggi. Irigasi nasal menjadi salah satu terapi yang dapat diberikan pada rinosinusitis kronis. Kualitas hidup penderita rinosinusitis kronis dapat dinilai dengan Sino Nasal Outcome Test-22 (SNOT-22). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kualitas hidup penderita rinosinusitis kronis yang menjalani irigasi nasal di Poli THT-KL Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar Periode Februari 2020 – April 2021 dan karakteristik berdasarkan usia, jenis kelamin, dan keluhan utama. Desain penelitian merupakan penelitian deskriptif dengan metode potong lintang pada 41 pasien. Data yang diperoleh berupa data sekunder data register pasien periode Februari 2020 – April 2021. Hasil penelitian menunjukan bahwa rinosinusitis kronis paling banyak terjadi pada kelompok usia 26-35 tahun (24,4%) dan banyak terjadi pada laki-laki (61%). Keluhan utama paling banyak terjadi yaitu hidung tersumbat (70%). Kualitas hidup 41 sampel pada penelitian ini adalah buruk (100%). Berdasarkan perbandingan total skor SNOT-22 sebelum dan setelah terapi irigasi nasal pada pasien rinosinusitis kronis didapatkan ada perbaikan kualitas hidup pasien setelah irigasi nasal walaupun berdasarkan kategori SNOT-22 masih termasuk buruk. Kata kunci : Rinosinusitis kronis, kualitas hidup, SNOT-22