Profile Penderita Kelainan Refraksi Pada Anak Di Rumah Sakit Umum Daerah Wangaya Pada Tahun 2016-2021
Abstract
Pendahuluan: Kelainan refraksi banyak dialami anak-anak di Indonesia maupun di Bali. Tujuan penelitian ini yaitu mengidentifikasi profil kelainan refraksi pada anak berdasarkan usia, jenis kelamin, pendidikan, dan jenis kelainan refraksinya serta menganalisis prevalensi kelainan refraksi pada anak yang ditangani Rumah Sakit Umum Daerah Wangaya Kota Denpasar selama tahun 2016-2021. Metoda: Penelitian deskriptif ini menggunakan data sekunder yang dianalisis dengan desain cross sectional study terhadap populasi pasien usia sekolah 7-18 tahun sebanyak 655 sampe dengan melakukan pengambilan data rekam medis mulai tahun 2016-2021. Hasil: Kelainan refraksi tertinggi dijumpai pada usia 16-18 tahun 40,9%, usia 13-15 tahun 35,7%, dan usia 7-12 tahun 23,4%, dengan jenis kelamin perempuan 68,9% dan laki-laki 31,1%, jenis kelainan refraksi berupa miopia pada laki-laki 26,4% dan perempuan 57,4%, serta jarang adanya anisometropia. Prevalensi kelainan refraksi pada anak usia 16-18 tahun 40,9%, usia 13-15 tahun 35,7%, dan usia 7-12 tahun 23,4%, yang didominasi pasien perempuan (68,9%) daripada laki-laki (31,1%), dengan prevalensi miopia pada perempuan cenderung lebih tinggi (57,4%) dibandingkan pada laki-lakinya (26,4%), serta pemberian kacamata sebagai penatalaksanaan yang paling banyak dilakukan dan tidak ada pemberian kontak lens maupun tindakan pembedahan. Simpulan: Profil kelainan refraksi dari anak yang memeriksakan diri di Rumah Sakit Wangaya mulai Tahun 2016 sampai awal Januari 2021 didominasi anak SMA (usia 16-18 tahun), berjenis kelamin perempuan, dengan jenis kelainan refraksi berupa miopia, serta memberikan kacamata sebagai penatalaksanaannya.
Kata kunci : Penderita, Kelainan refraksi, Mata, Usia Sekolah