HUBUNGAN PENYAKIT DIABETES MELLITUS DENGAN LEVEL HOMOSISTEIN PADA PENYAKIT ARTERI PERIFER PADA POPULASI DI KOTA MATARAM
Abstract
Latar Belakang: Penyakit Arteri Perifer (PAP) adalah tersumbatnya pembuluh darah perifer sebagian atau total akibat oklusi aterosklerosis terutama pada ekstremitas bawah. Hiperhomosisteinemia merupakan salah satu tanda penyakit kardiovaskular (PKV) yakni menunjukkan proses terbentuknya aterosklerosis. Penelitian sebelumnya telah melaporkan bahwa terdapat peningkatan level homosistein pada pasien dengan Diabetes Mellitus (DM). Namun, data mengenai level homosistein pada penderita PAP dengan DM tipe 2 terbatas. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mencari hubungan antara DM dengan level homosistein pada pasien PAP di Kota Mataram. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian potong lintang yang dilakukan di Rumah Sakit Islam Siti Hajar Kota Mataram. Sampel penelitian adalah subjek dengan PAP dengan nilai Ankle Brachial Index (ABI) <0,90 dan DM tipe 2. Hasil penelitian ini adalah level homosistein pada pasien DM dengan PAP dan non DM dengan PAP. Analisis data menggunakan uji T tidak berpasangan. Hasil: Lima puluh dua pasien PAP berpatisipasi dalam penelitian ini, dengan 39 sampel (75%) berjenis kelamin wanita dan rata-rata usia 57,4 tahun. Rerata level homosistein pada pasien DM tipe 2 dengan PAP (5,7±0,9 µmol/L) lebih tinggi secara signifikan dibandingkan level homosistein pada pasien non DM tipe 2 dengan PAP (4,8±1,0 µmol/L) (p=0,001). Kami menemukan bahwa riwayat hipertensi (p=0,012) dan nilai ankle brachial index (p=0,0049) berhubungan dengan DM dan PAP. Jenis kelamin, usia dan merokok tidak berhubungan dengann DM dan PAP. Kesimpulan: Terdapat perbedaan yang signifikan antara rerata level homosistein pada kelompok subjek PAP dengan DM dan non DM.
Kata Kunci: Penyakit Arteri Perifer, Diabetes Mellitus Tipe 2, Level Homosistein.